 
                Di Negarakertagama disebutkan pula terdapat pemberontakan Mahisa Rangkah pada tahun 1280. Mahisa Rangkah sendiri adalah pejabat Kerajaan Singasari yang begitu dibenci oleh rakyat Singasari. Kedua pemberontakan ini berhasil diredam oleh Raja Kertanegara.
Kontroversi lainnya dari sosok Kertanegara yakni ia suka minum - minuman keras (miras) mabuk - mabukan, yang konon menjadi bagian dari ritual agama yang diyakininya. Konon di masa Kertanegara terjadi penyatuan antara agama Hindu aliran Syiwa dengan agama Buddha aliran Tantrayana.
Kertanegara pun lebih popular disebut sebagai sosok Bhatara Siwa Buda. Dikisahkan dalam naskah Negarakertagama Kertanegara telah menguasai semua ajaran agama Hindu dan Buddha. Hal itu pula yang menyebabkan nama Kertanegara disebutkan dalam naskah - naskah kidung sebagai manusia dan raja yang bebas dari segala dosa.
Hasilnya Kertanegara sering kali melakukan hal - hal yang dalam sudut pandang agama dikenal sebagai menyimpang. Bahkan Kertanegara konon kerap kali minum minuman keras yang dikenal sebagai salah satu ritual agamanya.