BEIJING - Kedutaan Besar China di Ukraina pada Selasa (22/2) memperingatkan warga negara dan para pebisnis China agar tidak menjelajah ke daerah yang "tidak stabil", tetapi tidak meminta mereka untuk mempertimbangkan meninggalkan negara itu seperti banyak negara lainnya.
"Saat ini, situasi di Ukraina timur telah mengalami perubahan besar," kata kedutaan China dalam sebuah pernyataan di situsnya.
"Kedutaan Besar China di Ukraina mengingatkan warga China dan perusahaan yang didanai China di Ukraina untuk memperhatikan pemberitahuan keselamatan yang dikeluarkan secara lokal dan tidak pergi ke daerah yang tidak stabil,” lanjutnya.
China telah mengatakan kepada warganya di Ukraina untuk mengikuti perkembangan lokal dengan cermat, dan menjaga kedutaannya di Ukraina beroperasi secara normal, sambil mengkritik Amerika Serikat (AS) karena "meningkatkan" ancaman perang.
Baca juga: Ancaman Invasi Rusia, AS Perintahkan Keluarga Staf Kedutaannya Tinggalkan Ukraina
Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (21/2) memerintahkan pengerahan pasukan ke dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur untuk "menjaga perdamaian" setelah mengakui mereka merdeka.
Baca juga: Ketegangan Meningkat, Biden Minta Warga AS Tinggalkan Ukraina Sekarang
Awal bulan ini, negara-negara termasuk AS, Inggris dan Jerman mengatakan kepada warga negara mereka untuk meninggalkan Ukraina karena khawatir akan invasi yang akan datang oleh Rusia.
Rusia menyangkal rencana untuk menyerang Ukraina tetapi telah mengancam tindakan "teknis-militer" yang tidak ditentukan kecuali menerima jaminan keamanan menyeluruh, termasuk janji bahwa tetangganya itu tidak akan pernah bergabung dengan NATO.
(Susi Susanti)