BEIJING - Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi melakukan percakapan telepon dengan Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, pada Selasa (22/2) untuk membicarakan krisis Ukraina, Indo-Pasifik versi baru, dan isu-isu lainnya.
"China sangat prihatin dengan perkembangan situasi di Ukraina," kata Wang.
Ia menilai masalah di Ukraina akibat keterlambatan mengimplementasikan perjanjian Minsk.
Namun China akan terus melakukan kontak dengan semua pihak terkait untuk mencarikan jalan keluar dari masalah tersebut.
Baca juga: Menlu AS: Konfrontasi dengan China Tidak Bisa Dihindari
"China sekali lagi menyerukan kepada semua pihak agar menahan diri dan menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan negosiasi," ujar anggota Dewan Pemerintahan atau setingkat menko itu.
Baca juga: Menlu Retno: Kompetisi di Indo-Pasifik Jangan Sampai Menjadi Konflik Terbuka
Situasi di Ukraina menjadi sorotan global setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dua dekrit yang mengakui "Republik Rakyat Lugansk (LPR)" dan "Republik Rakyat Donetsk (DPR)" sebagai entitas independen dan berdaulat, pada Senin (21/2).
Dalam percakapan telepon tersebut, Wang juga menyarankan pihak AS memenuhi janji-janji yang telah dibuat oleh Presiden AS Joe Biden dengan tidak membuat pernyataan yang salah tentang China terkait strategi Indo-Pasifik versi baru serta tidak memprovokasi masalah Taiwan.