LEBAK - Akibat pergerakan tanah yang terjadi, sebanyak 120 warga Curug Panjang Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terpaksa tinggal di tenda pengungsian.
"Warga sudah dua hari tinggal di pengungsian, " kata Sekretaris Desa Curug Panjang Kabupaten Lebak Sukri di Lebak, Kamis (24/2/2022).
Masyarakat yang terdampak bencana pergerakan tanah di Kampung Cihuni Curug Panjang Kabupaten Lebak sebanyak 43 rumah dengan 173 jiwa.
Namun, mereka yang mengungsi sebanyak 120 jiwa tersebar di tiga tenda yang didirikan oleh relawan tagana setempat.
Selain itu juga ada yang mengungsi di rumah kerabat juga di rumah miliknya.
Mereka warga memilih tinggal di pengungsian itu guna menghindari rumah roboh akibat pergerakan tanah, terlebih pada malam hingga dinihari curah hujan meningkat.
"Semua warga tentu ketakutan tinggal di rumah karena kondisi bangunannya retak-retak dan nyaris roboh," kata Sukri.
Nurhayati, seorang warga yang tinggal di pengungsian menyatakan dirinya rela tidur di tenda bersama masyarakat lain karena khawatir rumah miliknya roboh karena kondisinya rusak berat.
Sebagian besar kondisi rumah retak besar mulai ruangan tamu hingga dapur terlihat retakan tembok akibat pergerakan tanah itu.
"Saya kira rumahnya itu jika diterpa angin kencang roboh," kata Nurhayati.
Begitu pula warga lainnya, Ipah, mengaku dirinya merasa senang bisa tinggal di tenda pengungsian, karena rumah miliknya terdampak bencana alam.