Dikutip dari buku Sarwo Edhie dan Misteri 1965, dari pertemuan itu, Sarwo Edhie kecewa terhadap Sukarno. Hal itu terjadi karena Sukarno menganggap remeh hilangnya sejumlah jenderal.
Menurut Soekarno, hilangnya atau gugurnya sejumlah jenderal itu hanya sebuah riak kecil dalam revolusi. Karena itu, dia menugasi Sarwo untuk menghentikan kontak senjata.
Dengan rasa kecewa, ia mengikuti instruksi tersebut. Dengan membawa surat Soekarno, Sarwo kembali ke Halim dan memerintahkan baku tembak disudahi.
(Erha Aprili Ramadhoni)