Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tumbal Nyawa Mengiringi Pencurian Yoni Situs Srigading Peninggalan Mataram Kuno

Avirista Midaada , Jurnalis-Sabtu, 26 Februari 2022 |13:12 WIB
Tumbal Nyawa Mengiringi Pencurian Yoni Situs Srigading Peninggalan Mataram Kuno
Penampakan Yoni Situs Srigading (foto: MNC Portal/Avirista)
A
A
A

MALANG - Situs Srigading Malang peninggalan Kerajaan Mataram Kuno era Mpu Sindok terkenal dikeramatkan warga sekitar. Bahkan beberapa warga kerap menjadikan kawasan Situs Srigading di tengah perkebunan warga untuk bertapa dan menepi.

Konon di lokasi ini juga terdapat sebuah penunggu tak kasat mata dengan wujud pria tinggi besar dan sesosok perempuan. Aura sisi timur bangunan candi peninggalan Mataram Kuno ini memang terasa lebih kuat dibanding sisi barat yang sebelumnya dilakukan ekskavasi tahap pertama.

BACA JUGA:Raja Mataram Kuno Terpaksa Menghukum Mati Tim Suksesnya Akibat Terlibat Pemberontakan 

Bahkan upaya pencurian yoni yang ada di Situs Srigading berakhir tragis. Dari 20 orang pencuri yang berusaha memindahkan yoni, hanya satu orang yang selamat dan tidak meninggal.

Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengakui, di setiap bangunan candi yang pasti disakralkan. Sebab candi dibangun di masa lalu sebagai bagian dari bangunan suci dengan segala konsekuensi yang didapat bila ada yang berusaha melakukan tindakan negatif.

 BACA JUGA:Candi Kalasan, Dibangun Sebagai Bukti Berkuasanya Raja Rakai Panangkaran di Mataram Kuno

"Kalau di candi - candi pasti dia sudah segala konsepnya sudah sakral, ada kutukan ada biasanya kutukan bagi yang mengganggu begitu," ucap Wicaksono.

Maka ia tak heran bila ada cerita - cerita tumbal nyawa yang mengiringi orang-orang yang mencuri benda-benda bersejarah di candi. Di Situs Srigading Malang misalnya, warga sekitar bernama Tomo dan 19 orang lainnya yang berusaha mengambil yoni dari bangunan candi menuai tumbalnya.

"Pak Tomo sebagai pelaku tahun 2011 tadi mengaku, dengan 20 orang terus ngangkat yoni, tapi kembali lagi yoninya, dan 20 orang itu meninggal. Yang selamat cuma Pak Tomo doang, percaya nggak percaya, bagian dari konsep pendahulu kita yang harus kita hormati," ujarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement