Sama seperti Perang Jawa, Perang Padri juga membuat jebol kantong pemerintah kolonial dan cukup menyusahkan. Pada 11 Januari 1833, kubu pertahanan mendadak diserang oleh kaum Adat dan kaum Padri. Peristiwa itu menewaskan lebih dari 190 tentara Belanda, dan ada juga yang dari pihak pribumi.
Namun, salah satu tokoh penting yakni Tuanku Imam Bonjol berhasil ditangkap Belanda di tahun 1937 dan diasingkan ke beberapa wilayah (Cianjur, Ambon dan Minahasa) hingga akhir hayatnya.
Setahun setelah penangkapan itu, perang kembali terjadi. Kali ini Belanda lebih unggul dan berhasil merangsek masuk ke wilayah pertahanan masyarakat di Dalu-Dalu. Pemimpin rakyat Minangkabau kala itu, Tuanku Tambusai berhasil pergi ke Negeri Sembilan di Malaysia.
Lambat laun, kekuatan dan pertahanan Minangkabau pun merosot. Belanda dengan mudah menguasai wilayah ini, sekaligus menjadi tanda bahwa Perang Padri telah usai.
Diolah berbagai sumber/Ajeng Wirachmi/Litbang MPI
(Arief Setyadi )