Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sayembara Potong Kepala Pangeran Diponegoro dan Perubahan Strategi Perang Belanda

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 28 Februari 2022 |07:00 WIB
Sayembara Potong Kepala Pangeran Diponegoro dan Perubahan Strategi Perang Belanda
Pangeran Diponegoro (Foto: istimewa)
A
A
A

JAKARTA - Jenderal Belanda De Kock mulai menyusun kajian strategi melawan balik Pangeran Diponegoro dan pasukannya. De Kock menyiapkan lima langkah strategi sosio - militer demi melawan Pangeran Diponegoro.

Sang jenderal ini mencoba mencermati dan merinci lagi taktiknya, jangan sampai strateginya kembali kalah.

Buku "Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro (1785 - 1855)" tulisan Peter Carey menunjukkan lima strategi Jenderal De Kock, pertama sang jenderal Belanda ini mempererat hubungan dengan kesultanan sehingga para pangeran dan pejabat tinggi yang masih ada tidak lagi menyeberang ke pihak Diponegoro.

Berikutnya sang jenderal memperat ikatan politik dan militer dengan Surakarta, sehingga Sunan Pakubuwana VI dan Mangkunagara II tetap setia. De Kock juga berkomitmen merebut kembali daerah-daerah Mataram yang masih dikuasai Diponegoro dan pasukannya.

Restorasi sistem pemerintahan yang efektif juga dilakukan, sehingga perekonomian setempat dapat segera dipulihkan. Rencana terakhirnya yakni mengurung kekuatan pasukan Pangeran Diponegoro di wilayah pegunungan sempit antara Kali Progo dan Kali Bogowonto, untuk kemudian diisolasi dan dilucuti.

Baca juga: Titik Nadir Perjuangan Pangeran Diponegoro, Dikhianati Patih dan Rakyat hingga Menderita Malaria

De Kock juga membuat sayembara penangkapan Diponegoro dan para pemimpin Perang Jawa lainnya. Tak cuma sayembara biasa, Belanda juga menjanjikan imbalan besar bagi siapapun yang berhasil membawa Diponegoro hidup atau mati. Tubuh Diponegoro dihargai 10 ribu dolar Spanyol atau 20 ribu gulden bagi siapapun yang bisa membawa Diponegoro hidup atau mati.

Baca juga: Kisah Kepala Pangeran Diponegoro Dihargai 20 Ribu Gulden oleh Belanda

Bahkan Belanda menghargai siapapun yang berhasil membawa potongan kepala Pangeran Diponegoro yang meninggal. Sayembara berburu potongan kepala Pangeran Diponegoro itu dihargai dan akan dibayarkan di markas besar De Kock di Magelang. Sayang sayembara ini tidak ada yang mempedulikannya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement