Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Nurhadi dan Setya Novanto Berselisih di Penjara Gegara Masalah 'Kulonuwun'

Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Rabu, 02 Maret 2022 |19:17 WIB
Nurhadi dan Setya Novanto Berselisih di Penjara Gegara Masalah <i>'Kulonuwun'</i>
Setnov (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Sukamiskin, Bandung, Elly Yuzar menceritakan awal mula perselisihan yang terjadi antara mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto (Setnov) dengan eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi. Kata Elly, perselisihan terjadi karena masalah kultur budaya.

Elly menyebut, Nurhadi merupakan penghuni baru di Lapas Sukamiskin. Sementara Setnov, dianggap sebagai salah satu sosok yang disegani karena penghuni lama. Biasanya, kata Elly, ada budaya para penghuni baru diwajibkan untuk 'kulonuwun' atau permisi ke narapidana yang sudah lama, salah satunya Setnov.

"Bagi orang-orang yang baru masuk, mereka kan cari pergaulan di dalam, siapa yang harus ditemui, sungkem sana, sungkem sini, kan begitu. Kulonuwun lah begitu. Jadi Pak Nurhadi itu Kulonuwun lah. Seperti orang-orang yang lain," kata Elly saat berbincang lewat sambungan telepon, Rabu (2/3/2022).

Lebih lanjut, kata Elly, Nurhadi ternyata enggan mengikuti kultur 'kulonuwun' tersebut. Nurhadi gengsi untuk permisi atau 'kulonuwun' kepada Setnov.

Baca juga: Gugatan Fredrich ke Setnov Ditolak Hakim PN Jaksel

"Pak Nurhadi ini berbeda dengan yang lain. Sehingga ada yang menggesek-gesekkan atau ngomporin, 'orang baru tidak hormat, tidak sopan' kan gitu. 'Sama ketua masa begitu-begitu saja'," beber Elly menceritakan peristiwa perselisihan antara Nurhadi dan Setnov.

Baca juga: Setnov dan Anas Tak Ikut Penyuluhan Antikorupsi KPK, Kenapa?

Biasanya, kata Elly, penghuni baru di Lapas Sukamiskin memang kerap cium tangan ke Setnov. Hal itu dianggap lumrah. Budaya itu tercipta dari para narapidana yang ada di Lapas Sukamiskin. Elly mafhum akan budaya itu selama tidak terjadi perselisihan.

"Kalau orang lain, mungkin tingkatannya, umpama backgroundnya itu dibandingkan SN lebih tinggi, kan lebih tinggi Ketua DPR. Jadi cium tangan lah gitu Kulonuwunnya. Itu mah biasa-biasa saja," ungkapnya.

Karena tidak mau 'kulonuwun', Nurhadi kemudian mundur dari kelompok Setnov. Ia memisahkan diri untuk tidak bergabung atau berkumpul sama Setnov. Tak lama kemudian, mantan Sekretaris Pribadi (Sespri) Edhy Prabowo, Amiril Mukminin, memutuskan ikut bersama Nurhadi.

"Karena dulu Amiril pernah satu kamar dengan Pak Nurhadi, waktu masih di Rutan KPK C1. Satu kamar berdua mereka. Kan ada kedekatan psikologis, Pak Nurhadi tarik mundur, Amiril ikut mundur," bebernya.

Keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo tidak terima dengan keputusan Amiril. Alhasil, Amiril dipukul oleh Irvanto yang merupakan bagian dari Setnov. Atas kejadian itu, Lapas Sukamiskin menghukum Irvanto. Irvanto ditempatkan di sel isolasi.

Baca juga: KPK Eksekusi Mantan Sekretaris MA Nurhadi ke Lapas Sukamiskin

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement