JAKARTA - Angelina Sondakh memiliki sebuah buku diary berwarna merah. Dalam buku tersebut Angelina mencurahkan isi hati dan karya tulis berupa puisi.
(Baca juga: Sosok Mak Goblek Sahabat Karib Angelina Sondakh di Penjara)
Buku diary merah itu dibawanya Angelina Sondakh bebas dari Lapas Perempuan Kelas IIA, Pondok Bambu, Jakarta, Kamis (3/3/2022) pagi. Saat Angelina Sondakh bebas, dia sempat membuka buku merah dan membaca kisah masa-masa sulit di dalam lapas sebagai tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Angelina Sondakh mendekam di penjara sebagai tahanan KPK sejak 2012 karena terbukti menerima suap sebesar Rp2,5 miliar dan USD1,2 juta dalam pembahasan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) atau yang dikenal dengan kasus Wisma Atlet.
Dalam buku buku merah tersebut pada halaman awal, selain curahan hati Angelina Sondakh juga menuliskan puisi. Buku itu mengungkap pergolakan emosi kala menjalani hari-hari sebagai tahanan.
"Ini karya aku. Aku lupa ini ditulis tahun berapa. Tapi yang jelas kalau baca ini, aku nangis terus," ujarnya, seperti dikutip dari akun YouTube Keema Entertainment, Jumat (4/3/2022).
Dalam lembaran curahan hati, Putri Indonesia 2001 ini mengungkapkan teriakkan hati dicap sebagai pembohong. Padahal Angelina mengungkapkan bahwa dirinya benar.
Berikut ini puisi dan curahan hati Angelina.
1. Puisi Angelina Sondakh
Suatu Senja
Duka di hati
Masih sama
Masih tertutup
Sejuta pertanyaan tak terjawab
Air mata pun tak membantu menjawab
Karena keadilan diperkosa
Dengan gairah mereka yang masih ingin berkuasa
Aku takakan bisa memadukan kebenaran dan keadilan.
Sehingga otak ini tak lagi terangsang untuk tanya ada apa dengan keadilan?
Rasa haru sudah lenyap
Hilang tertutup tipu muslihat.
Tak tahu lagi, mana yang benar-benar ikhlas
Dan mana yang sandiwara
Di suatu senja
Entah di bulan ke berapa
Masih sama
Aku tak bisa menggugat