Seorang pejabat Palang Merah setempat, Sacha Volkov mengatakan toko kelontong dan apotek habis dijarah beberapa hari yang lalu oleh orang-orang yang menerobos masuk untuk mendapatkan persediaan makanan. Pasar gelap juga banyak ditemukan demi mendapatkan sayuran. Namun daging tidak tersedia di sana.
“Orang-orang mulai saling menyerang untuk mendapatkan makanan,” ujarnya.
Volkov mengatakan orang-orang mencuri bensin dari mobil yang ada di jalanan.
Dia menjelaskan tempat-tempat yang terlindung dari pemboman sulit ditemukan. Adapun ruang bawah tanah disediakan untuk wanita dan anak-anak.
Sementara itu, tidak ada komentar langsung dari Moskow.
Laporan mengerikan itu muncul saat kecaman global tumbuh atas serangan Rusia terhadap rumah sakit bersalin di Mariupol yang menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak, dan melukai sekitar 17 orang.
Korban terluka termasuk wanita yang menunggu untuk melahirkan, dokter, dan anak-anak yang terkubur di reruntuhan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut serangan itu sebagai "tindakan perang yang memalukan dan tidak bermoral". Menteri Angkatan Bersenjata Inggris Raya James Heappey mengatakan bahwa apakah rumah sakit itu terkena tembakan sembarangan atau sengaja ditargetkan, “itu adalah kejahatan perang”.