Menurut Soeharto orang-orang jahat itu sudah bertindak melebihi batas perikemanusiaan. Mereka tidak hanya melanggar hukum, tetapi sudah bertindak melebihi batas perikemanusiaan. Contohnya ada orang tua sudah dirampas, kemudian masih dibunuh.
Kemudian ada juga perempuan yang diambil kekayaannya dan masih juga diperkosa oleh orang jahat itu, di depan suaminya. Menurutnya hal tersebut sudah keterlaluan dan di luar batas kemanusiaan. Soeharto juga membahas tentang beberapa mayat begal sadis yang dibiarkan begitu saja. Menurutnya, hal ini bertujuan untuk memberi shock theraphy untuk begal lainnya agar tak berulah.
4. Menjadi Inspirasi Presiden Duterte
Tindakan ekstrim Soeharto itu justru menjadi inspirasi presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Saat Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-30 ASEAN di Manila, Filipina, Sabtu (29/4/2017) berlangsung, Duterte mengungkapkan alasan kebijakan menembak mati bandar narkoba diadopsi dari sebuah peristiwa besar yang pernah terjadi di Indonesia. Presiden Filipina tersebut mencontoh peristiwa "penembakan misterius" atau "petrus" yang pernah terjadi di era kepemimpinan Presiden Soeharto pada periode 1980-an.
(Fahmi Firdaus )