SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta agar data pendukung terkait kesenian Reog Ponorogo terus diperkuat untuk mengantisipasi agar kesenian tersebut tidak diklaim oleh negara lain.
“Seni tradisi Reog Ponorogo menjadi rebutan tetangga sebelah (Negara Malaysia) sebagai identitasnya. Meski budaya Reog Ponorogo sebenarnya budaya asli Indonesia. Ini menjadi usulan tetangga sebelah ke UNESCO. Kelemahan kita pada pendataan pendukung terhadap Reog Ponorogo. Mari kita perkuat,” kata Khofifah usai acara penyerahan penghargaan kepada perwakilan 60 seniman dan 20 perwakilan juru pelihara cagar budaya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (8/4/2022).
Dia pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas dedikasi dan loyalitas seniman dan juru pelihara cagar budaya.
"Memberi apresiasi ke seniman dan juru pelihara cagar budaya ini bagian dari yang seringkali terlupakan, bahwa cagar budaya kita harus dirawat, dijaga dan dilestarikan, karena banyak kearifan-kearifan yang ada didalamnya," ungkap Khofifah.
Baca juga: Reog Diusulkan Jadi Warisan Budaya UNESCO, Menko PMK: Persyaratan Sudah Dipenuhi
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Sinarto mengungungkapkan, seniman merupakan salah satu pilar kekuatan kebudayaan. Para seniman ini terus berkarya, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19.
Baca juga: Muhadjir Effendy Sebut Malaysia Ingin Klaim Reog Ponorogo ke UNESCO
"Jawa Timur merupakan kekuatan dari pada kerajaan yang konon dimana Majapahit adalah kerajaan luar biasa. Temuan-temuan banyak bermunculan. Sehingga ada 240 juru pelihara juga mendapatkan apresiasi dari Gubernur Khofifah," imbuh Sinarto.