MAJALENGKA - Di tengah keterbatasan, sejumlah anak-anak tunawicara antusias mengikuti Pesantren Ramadan. Mereka dengan penuh antusias mengikuti pembelajaran dalam program yang digagas oleh Rumah Tuli Jatiwangi.
Membaca Alquran adalah salah satu aktivitas mereka dalam Pesantren Ramadan yang berlangsung selama satu bulan penuh. Dengan keterbatasan yang dimiliki, mereka cukup antusias membaca Alquran dengan menggunakan bahasa isyarat.
Konsep belajar para santri di Pesantren Ramdan itu sama persis dengan yang dilakukan santri pada umumnya. Mereka, mengaji Alquran dengan mendapat pengawasan dari pihak pengajar. Pengawasan itu dilakukan secara berhadap-hadapan dengan pengajar.
"Kami dari Rumah Tuli Jatiwangi. alhamdulillah di bulan Ramadan ini kami mengadakan yang namanya Pesantren Ramadan untuk teman-teman tuli dan tidak tuli, sebenarnya," kata salah satu pengajar Rumah Tuli Jatiwangi Muhammad Luthfie Banani (Alhafidz) bin Abd Ghoni saat berbincang dengan MPI.
Baca juga: Waspada Covid-19, BNPB Bagikan 16 Ribu Masker untuk Jamaah Masjid Istiqlal
Aktivitas Pesantren Ramadan Rumah Tuli Jatiwangi sudah dimulai sejak pagi hari. Diawali dengan Sholat Subuh, mereka kemudian akan mengaji bersama-sama.
"Setelah Sholat Subuh, belajar Iqro. Ada satu orang yang sudah masuk ke tahapan Alquran. Sampai jam 6. Setelah itu, istirahat terlebih dahulu," jelas dia.
Sekitar pukul 10.00 WIB, kegiatan Pesantren Ramadan kembali dilanjutkan. Pada jam-jam ini, mereka belajar Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia).
Untuk Bisindo ini, mereka diajarkan oleh pihak dari Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia).
"Ada tambahan belajar Bisindo yang diajarkan langsung dari Gerkatin. Memberikan kosa kata Bisindo kepada teman-teman tuli, teman dengar juga yang mau belajar, sampai menjelang Zuhur," jelas dia.
Setelah Zuhur, aktivitas belajar kembali berlanjut. Namun, pada siang hari ini difokuskan kepada santri yang mendengar.
"Mereka belajar Iqro isyarat. Anak-anak tulinya (belajar Iqro isyarat) pagi hari, anak-anak mendengar di siang hari," jelas dia
Sementara, program Pesantren Ramadaan sendiri dilaksanakan di dua tempat. Selain di Rumah Tuli Jatiwangi yang bertempat di Desa Jatiwangi, program tersebut juga dilaksankan di rumah Enin, atau biasa disebut Jatiwangi art Factory (JaF), Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi
(Qur'anul Hidayat)