Polisi masih mencari tersangka penembakan kereta bawah tanah Brooklyn, bersama dengan U-Haul yang diyakini terhubung dengannya. Sayanngnya, kamera pengintai MTA di stasiun tidak berfungsi pada saat penembakan.
Saksi mata mengatakan seluruh gerbong berbau bensin, dan sumber MTA juga menggambarkan bau yang sama. Sumber penegak hukum kemudian mengatakan botol semprotan bensin ditemukan.
Tabung asap, dan video mengerikan dari kereta api, memicu kekhawatiran awal tentang kemungkinan alat peledak yang terkait dengan kasus ini.
Komisaris NYPD Keechant Sewell meyakinkan warga New York dalam konferensi pers sore hari bahwa tidak ada alat peledak yang ditemukan di setiap kereta bawah tanah di kota saat ini.
Kereta berhenti di stasiun berikutnya, di 25th Street. Asap kehijauan terlihat menyembur dari pintu kereta bawah tanah ketika kereta N tujuan Manhattan berhenti di peron. Orang-orang terlihat berlari, dan berdarah. Secara total, 29 terluka. Hampir dua lusin korban yang tidak terluka oleh tembakan terluka dalam respons kerumunan terhadap kekacauan itu.
Seorang penumpang yang tertatih-tatih turun dari kereta jatuh dan harus ditolong oleh sesama penumpang lainnya. Foto-foto lain menunjukkan orang-orang berdarah di peron. Beberapa orang yang terluka melompat ke kereta lain untuk melarikan diri ke stasiun berikutnya.
Para korban luka dibawa ke setidaknya tiga rumah sakit kota. NYU Langone memiliki 21 pasien, meskipun 11 telah dibebaskan pada sore hari. Maimonides Medical Center melaporkan sedikitnya lima pasien, sedangkan NYP-Brooklyn Methodist. Pasien dirawat karena kondisi mulai dari luka tembak hingga menghirup asap hingga patah tulang.
Setidaknya satu orang mengalami cedera yang tidak terkait dengan trauma. Semua diharapkan untuk bertahan hidup. Sistem Identifikasi Korban Terpadu (UVIS) Kota New York telah diaktifkan sebagai tanggapan atas aktivitas NYPD yang terletak di dekat 36th Street dan 4th Avenue di Brooklyn.
(Susi Susanti)