Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dikirim ke Australia saat Usia 8 Tahun, Pria Ini Bertemu Keluarganya Setelah 75 Tahun

Zahra Larasati , Jurnalis-Senin, 25 April 2022 |16:44 WIB
Dikirim ke Australia saat Usia 8 Tahun, Pria Ini Bertemu Keluarganya Setelah 75 Tahun
Dorian Reece bertemu dengan keluarganya usai 75 tahun lamanya (Foto : Mirror)
A
A
A

DORIAN Reece dikirim ke Australia pada usia delapan tahun dan tumbuh dengan mengalami masa kecil yang menyedihkan. Di rumah, ia dipukuli dan dianiaya oleh pria yang seharusnya merawatnya.

Namun, ketika dia akhirnya bertemu dengan keluarganya setelah 75 tahun, ia mengetahui bahwa ayahnya memohon kepada pihak berwenang untuk membiarkan ia membesarkan putranya dan menghubungkannya dengan ibu Dorian, yang telah dipaksa untuk menyerahkan putranya setelah melahirkan dia di luar nikah. Hal ini tentu membuat Dorian tidak berhenti meneteskan air matanya.

Dorian adalah salah satu dari ribuan anak Inggris yang, dari tahun 1946 hingga 1970 yang dikirim ribuan mil jauhnya, dan semua ikatan dengan keluarga mereka terputus.

Sekitar 7.000 anak, sebagian besar berusia antara tujuh dan 10 tahun, diambil dari panti asuhan dan dikirim ke Australia, di mana mereka diadopsi atau dibesarkan oleh lembaga serta tidak sedikit yang mengalami kekerasan dan pelecehan.

Skema tersebut, yang disebut program migran anak, dipercaya sebagai cara untuk meningkatkan populasi kulit putih Australia.

Dorian tumbuh dengan percaya bahwa orang tua kandungnya telah meninggal atau meninggalkannya, tetapi dia membangun keluarga dan kehidupan bahagia untuk dirinya sendiri di Sydney, terlepas dari kenangan mengerikan tentang kesepian dan kekejaman yang ia alami saat masa remaja.

Dorian akhirnya menjalin hubungan kembali dengan ibunya, tetapi ia masih mencari sosok ayahnya.

Pencarian itu berakhir ketika dia akhirnya bertemu dengan keponakan Inggrisnya, yang memiliki hubungan terdekat dengan ayahnya dalam adegan emosional yang akan ditampilkan di ITV 's Long Lost Family.

Dorian ingat bagaimana dia tinggal di panti asuhan dekat Birmingham, yang dikelola oleh Rumah Pastor Hudson, ketika dia dan teman-temannya dijanjikan bahwa mereka akan memiliki "kehidupan baru" di Australia.

“Saya tidak berpikir mereka menjelaskan mengapa kami diusir dari Inggris. Kita mungkin pernah mendengar tentang kanguru tetapi kita tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang Australia.” kata Dorian.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement