"Terdapat pola belokan angin di wilayah Jawa Barat yang dan membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Barat. Kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat. Tingkat labilitas atmosfer di wilayah Jawa Barat juga berada pada kategori labil sedang hingga tinggi sehingga mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif, " jelas dia.
Melihat kondisi iklim di Jabar yang cepat berubah, BMKG merekomendasikan kepada masyarakat dan instansi yang terkait agar tetap waspada terhadap peningkatan potensi terjadinya angin puting beliung dan hujan es pada siang hingga sore hari.
Kondisi tersebut ditandai dengan pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB yang mengakibatkan pembentukan awan konvektif dengan dasar awan yang gelap, puncak awan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis Cumulonimbus).
"Khusus untuk daerah bertopografi curam atau bergunung atau tebing atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut," pungkasnya.
(Susi Susanti)