Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wabah Cacar Monyet di Belgia Dikaitkan dengan Festival Gay, Pasien Diwajibkan Karantina

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 23 Mei 2022 |16:47 WIB
Wabah Cacar Monyet di Belgia Dikaitkan dengan Festival Gay, Pasien Diwajibkan Karantina
Kondisi kulit penyakit yang menderita cacar monyet. (Foto: CDC via Reuters)
A
A
A

BRUSSELS – Otoritas Belgia telah mengumumkan karantina wajib selama 21 hari untuk pasien cacar monyet setelah tiga orang di negara Uni Eropa itu didiagnosis terinfeksi virus, yang telah terdeteksi di lebih dari 12 negara dalam sepekan terakhir.

Belgia mengonfirmasi kasus cacar monyet keempat pada Minggu (22/5/2022).

BACA JUGA: Mungkinkah Cacar Monyet Jadi Pandemi?

Ahli virologi Marc Van Ranst mengungkapkan di media sosial bahwa tiga kasus cacar monyet di Belgia sebelumnya berkaitan dengan festival fetish gay Darklands, yang diadakan pada awal Mei di Antwerpen .

“Penting bagi setiap orang yang menghadiri Festival Darklands untuk tetap waspada terhadap gejala apa pun,” kata van Ranst sebagaimana dilansir RT.

Dia mengatakan bahwa skala wabah saat ini menjadi semakin jelas, dan mengatakan wabah cacar monyet seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Biasanya cacar monyet akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Selain festival Darklands, Festival Gran Canaria di Kepulauan Canary, yang dihadiri oleh sekira 80.000 orang dari seluruh Eropa, juga telah ditandai sebagai acara "penyebar super" cacar monyet yang potensial, diduga terkait dengan kasus-kasus di Spanyol, Italia, dan Tenerife.

BACA JUGA: Inggris Konfirmasi Penularan Cacar Monyet Antar Manusia Secara Lokal

Sementara pemerintah Belgia telah memperingatkan mereka yang diduga terinfeksi untuk melakukan isolasi mandiri, mereka juga menyuruh mereka pergi ke ruang gawat darurat rumah sakit untuk berbicara dengan para ahli medis. Rekomendasi yang kontradiktif ini diyakini beberapa ahli membantu menyebarkan Covid-19 pada hari-hari awal pandemi.

Cacar monyet tidak mudah menular antar manusia, membutuhkan kontak dekat yang lama dengan lesi, cairan tubuh, tetesan pernapasan atau bahan yang terkontaminasi seperti tempat tidur, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement