Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

60 Hewan Ternak di Gunungkidul Terindikasi PMK, 22 Dinyatakan Positif

Erfan Erlin , Jurnalis-Jum'at, 03 Juni 2022 |08:06 WIB
60 Hewan Ternak di Gunungkidul Terindikasi PMK, 22 Dinyatakan Positif
Illustrasi (foto: dok Okezone)
A
A
A

GUNUNGKIDUL - Sebanyak 60 ekor hewan ternak di wilayah kabupaten Gunungkidul diindikasikan terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). 22 ekor diantaranya sudah dinyatakan positif PMK namun sisanya masih menunggu hasil laboratorium dari BBVet Wates.

Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari menuturkan, dalam beberapa hari terakhir pihaknya terus melakukan surveilans terhadap hewan-hewan ternak yang ada di wilayah kabupaten Gunungkidul. hasilnya pada 60 ekor hewan yang terindikasi terkena PMK.

"60 ekor hewan ternak terindikasi PMK tersebut tersebar di 6 Kapanewon,"ujar dia, Jumat (3/6/2022).

 BACA JUGA:Hewan Terkena PMK dengan Gejala Ringan Sah Dikurbankan, Ini Kriteria dari MUI

Meskipun menyebut ada 6 Kapanewon asal dari hewan yang terindikasi PMK tersebut, namun Wibawantii enggan menyebut ke-6 Kapan hewan tersebut. Wibawanti beralasan ingin melindungi para peternak ataupun petani di wilayah tersebut.

Sebab ketika dirinya menyebut secara gamblang nama-nama Kapanewon yang terdapat hewan positif PMK maka dikhawatirkan harganya akan turun drastis. Ia lebih memilih menangani persoalan tersebut dengan melakukan pengobatan serta mengkarantina.

"Kami mengupayakan agar hewan yang terindikasi itu kami karantina," paparnya.

 BACA JUGA:PBNU Keluarkan Panduan Ibadah Kurban: Hewan Kurban Sah jika Terjangkit Gejala Ringan PMK

Hanya saja karantina tersebut dilakukan di kandang masing-masing, bukan kandang tertentu. Karena ia mengakui jika Pemkab tidak memiliki kandang sendiri untuk mengkarantina hewan-hewan bermasalah tersebut.

Meski dikarantina di kandang masing-masing, namun dari sisi kesehatan terus mereka pantau. Setiap 2 atau 3 hari sekali, melalui dokter hewan pihaknya memantau perkembangan kesehatan hewan tersebut.

"Kami terus pantau selain kesehatan juga mencegah agar hewan itu tidak dijual," tandasnya.

Dia mengakui angka kematian hewan yang terjangkit PMK sebenarnya kecil hanya 5 persen. Namun demikian dari sisi keekonomian akan mengalami penurunan yang cukup drastis. Karena berat badan juga menurun drastis, bisa turun 20 kilogram.

Karantina dan penutupan pasar sapi sangat penting karena PMK sangat mudah menular, bahkan masih dapat menular dalam radius 60 km. Penyakit ini juga menular melalui perantara udara dan virusnya bisa menempel serta bertahan hidup cukup lama.

"Pasar kami minta ditutup karena meskipun hewan tidak dibawa saat ke pasar, tetapi melalui perantara manusia bisa saja virus itu menempel di tubuh manusia," pungkasnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement