Intrusi yang dilaporkan - beberapa di antaranya belum pernah diungkapkan sebelumnya - menunjukkan bahwa peretasan telah memainkan peran yang lebih besar dalam konflik daripada apa yang telah diketahui publik.
Para peneliti menemukan serangan digital, yang menurut Microsoft dimulai satu tahun sebelum invasi Rusia 24 Februari, mungkin telah meletakkan dasar bagi misi militer yang berbeda di wilayah yang dilanda perang.
Microsoft mengatakan, antara 23 Februari dan 8 April, pihaknya mengamati total 37 serangan siber destruktif Rusia di Ukraina.
(Susi Susanti)