Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

6 Fakta Mengerikan Dinasti Ming, Pembunuhan Ribuan Selir hingga Bencana Alam Tewaskan 50 Juta Orang

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 06 Juli 2022 |13:42 WIB
6 Fakta Mengerikan Dinasti Ming, Pembunuhan Ribuan Selir hingga Bencana Alam Tewaskan 50 Juta Orang
Ilustrasi Dinasti Ming China (Foto: Chinoy TV)
A
A
A

CHINA - Dinasti Ming China diketahui berlangsung selama 276 tahun (1368 – 1644 M), dan telah digambarkan sebagai “salah satu era pemerintahan yang tertib dan stabilitas sosial terbesar dalam sejarah manusia.” Dinasti ini menjadi negara adidaya global, melakukan ekspedisi laut besar sebelum Christopher Columbus, dan memproduksi buku sebelum penemuan mesin cetak di Inggris.

Meski dinasti ini dipuji karena stabilitas dan inovasinya, namun ada gelap yang lebih mengerikan. Kekejaman kaisar Ming tidak mengenal batas, dan secara khusus ditargetkan terhadap selir kekaisaran. Berikut 6 fakta mengerikan di era Dinasti Ming.

Baca juga: Artefak Kuno Ditemukan di Gunung Mas Kalteng, Ada Keramik dari Dinasti Ming

1. Miliki banyak selir

Beberapa kaisar Ming memiliki lebih dari 9.000 selir, banyak di antaranya telah diculik dari rumah mereka dan dilarang meninggalkan penjara berlapis emas mereka kecuali ketika mereka dipanggil ke tempat tidur kaisar. Karena praktik biadab mengikat kaki sangat menonjol saat itu, para wanita yang tertatih-tatih tidak dapat melarikan diri atau bahkan berjalan ke kamar tidur kaisar, melainkan harus dibawa telanjang kepada pria yang sedang hamil.

Baca juga: Peninggalan Dinasti Ming Ditemukan di Kepulauan Aru

2. Pendiri Dinasti Ming

Pendiri Dinasti Ming adalah Kaisar Hongwu, dan dia dianggap sebagai salah satu Kaisar Tiongkok yang paling berpengaruh dan penting. Dimulai sebagai biksu tanpa uang yang berkeliaran di China, ia tumbuh menjadi salah satu panglima perang paling kuat di Asia. Pada 1368 ia memerintahkan tentara yang mengusir penjajah Mongol yang telah memerintah China selama satu abad.

Kekaisaran Ming (1368–1644) melakukan proyek pembangunan kolosal, seperti Tembok Besar, yang unggul dalam teknologi, dan melakukan eksplorasi epik, tetapi menyerah pada bencana alam besar, pemberontakan internal, lalu invasi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement