Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Fenomena Menyusutnya Penggunaan Jilbab di Afrika Utara, Maroko, hingga Mesir

Susi Susanti , Jurnalis-Minggu, 24 Juli 2022 |03:05 WIB
Fenomena Menyusutnya Penggunaan Jilbab di Afrika Utara, Maroko, hingga Mesir
Fenomena menyusutnya penggunaan jilbab di Afrika Utara, Maroko, hingga Mesir (Foto: Media sosial)
A
A
A

Bahkan setelah mereka disingkirkan dari kekuasaan, pengaruh mereka terhadap masyarakat tetap besar.

Menurut banyak pengamat, hal itu mulai berubah. Dan salah satu cara paling jelas untuk menilainya adalah dengan melihat simbol paling kuat dari dampak Islamisme yakni jilbab.

Banyak pengamat telah mencatat bahwa beberapa tahun terakhir telah melihat penurunan yang stabil dalam fenomena di Afrika Utara.

"Tidak sulit untuk memperhatikan bahwa sejauh mana jilbab dikenakan di dunia Arab kita, dan khususnya di Maroko, telah turun secara relatif, dan itu kemunduran dan kemunduran sebagian besar disebabkan oleh kemunduran dan pasang surut dari apa yang dikenal sebagai arus Islam,” tulis kolumnis Said El-Zaghouti, di situs berita Maroko Al-Yaoum 24.

Wanita muda Maroko telah berbicara kepada media lokal tentang tekanan sosial, bahkan pelecehan, yang harus mereka tanggung ketika mereka melepas jilbab. Namun hal itu rupanya tidak membuat mereka jera.

Di Tunisia, mengenakan jilbab pernah menjadi tindakan pembangkangan karena dilarang oleh rezim otokratis berturut-turut. Namun jilbab menjadi populer untuk waktu yang singkat setelah Musim Semi Arab 2011, tetapi mulai turun lagi baru-baru ini.

Menulis di Arabic Independent, jurnalis Tunisia Huda Al-Trabulis menyoroti motif kompleks munculnya jilbab di negara itu dan fenomena penurunannya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement