TERSEBAR di lanskap terpencil yang luas di barat laut Arab Saudi, ada peninggalan arkeologi berusia ribuan tahun yang dapat mengubah pemahaman kita tentang masa prasejarah. Wartawan BBC Demi Perera melaporkan kunjungannya ke situs tersebut.
Mobil itu meluncur mulus di sepanjang jalan raya yang terawat rapi di Al Ula, sebuah wilayah di barat laut Arab Saudi. Sopir saya tiba-tiba membelok dari jalan. "Belokannya kelewatan," katanya.
BACA JUGA: Arkeolog Temukan 400 Lebih Kuburan Muslim Kuno di Spanyol
Saya melihat keluar jendela dengan bingung karena saya tidak bisa melihat ada tikungan.
"Di sini," serunya, saat mobil tersentak ketika melintasi bebatuan basal ke arah jalan setapak yang nyaris tak terlihat, menuju padang pasir.
Kami melaju di lanskap yang luas dan datar. Langit biru cerah menyelimuti di semua sisi, dengan sedikit awan putih menggantung rendah. Setelah beberapa menit, kami berhenti di sekitar tumpukan batu.
Saya turun dari mobil, menunggu untuk bertemu Jane McMahon, bagian dari tim arkeolog dari University of Western Australia yang telah bekerja di Al Ula sejak 2018.
BACA JUGA: Arkeolog Temukan 4.500 Jenazah Berusia Lebih dari 1.000 Tahun
Di sekeliling saya ada dataran gersang dengan bebatuan abu-abu-hitam yang bertabur sedikit pasir merah muda. Rasanya seperti sebuah dunia lain: tidak ada satu pohon atau sehelai rumput pun, dan keheningan udara yang hanya sesekali disela oleh embusan angin pahit yang menusuk tulang.
Saya datang ke sini karena penemuan baru-baru ini di Al Ula menjelaskan periode sejarah yang menarik di Arab Saudi.