Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

JK Sebut Sudah Bukan Masanya Mendefinisikan Islam Secara Sempit

Putra Ramadhani Astyawan , Jurnalis-Sabtu, 06 Agustus 2022 |19:43 WIB
JK Sebut Sudah Bukan Masanya Mendefinisikan Islam Secara Sempit
A
A
A

Secara khusus, JK menyebut ada 3 tokoh yang memegang peranan penting dalam membawa modernitas Islam ke golongan menengah ke atas.

Pertama, mantan Presiden BJ Habibie yang juga pernah menjadi Ketua Umum ICMI di era Presiden Soeharto. Melalui ICMI inilah gagasan tentang perbankan syariah, Islam rahmatan lil alamin mulai mendapat perhatian dari pemerintah.

Kedua, Nurcholis Madjid, pemikir Islam yang aktif melakukan kajian tentang Islam bagi golongan menengah. Dari kajian-kajian Cak Nur itu, kelompok menengah ke atas kemudian mulai tertarik untuk ikut dalam banyak diskursus Islam baik tentang ekonomi Islam, demokrasi, dan kajian lainnya.

Ketiga, Ade Latief yang mengembangkan haji ONH Plus. Sebelumnya, kelompok menengah ke atas hanya melihat ibadah Umrah dan Haji itu hanya untuk ibadah orang miskin. Kenapa? Karena mereka selama ibadah di tanah suci tinggal di tenda-tenda, berkelompok dan berdesakan.

Bagi orang kaya, ibadah dengan tidur berdesakan ini sulit diterima. Nah, lewat inovasi Ade Latief melalui program haji ONH Plus, kelompok menengah atas pun bisa umrah dan haji dengan tinggal di hotel.

“Ketiga tokoh ini telah berjasa dalam membangun citra positif Islam di Indonesia,” imbuh JK yang juga Ketua Dewan Kehormatan KBPII.

Sementara bagi Menkopolhukam, Mahfud MD menambahkan, bahwa negara turut serta dalam memajukan spiritualitas agama-agama yang ada di Indonesia.

“Spiritualisme itu harus dibina karena kalau mereka mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW, kan akhlaknya akan lebih baik,” imbuhnya.

Mahfud juga berbicara tentang tudingan negara melakukan Islamophobia. Dia menolak tudingan jika negara melakukan Islamophobia.

“Gak ada itu Islamophobia. Kalau anda lihat ada narasi Islamophobia Abu Janda itu kan pandangan pribadi dia dan bukannya pandangan negara,” tegas Mahfud.

Islamophobia menurut Mahfud hanya ada di level masyarakat atau kelompok atau orang perorang. Di level negara menurut Mahfud tidak ada Islamophobia negara.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement