Suharso menjelaskan, pidatonya itu hanya sekadar ilustrasi tanpa bermaksud menyinggung para kiai. Dalam video yang beredar, pernyataannya juga tidak dimuat utuh sehingga menjadi di luar konteks dan membentuk opini negatif.
Namun, ia meminta maaf jika penggunaan ilustrasi tersebut menyinggung para kiai.
"Saya akui ilustrasi dalam sambutan itu sebuah kekhilafan dan tidak pantas saya ungkapkan. Mestinya ada cara lain, bukan dengan mengungkapkan ilustrasi yang justru mengundang interpretasi yang keliru, dan apalagi dipotong-potong. Untuk itu saya mohon maaf dan mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya," ujar Suharso lewat keterangannya, Jumat (19/8/2022).
(Khafid Mardiyansyah)