BRUSSELS - Eropa sedang mengalami apa yang tampaknya menjadi kekeringan terburuk dalam lima abad, Komisi Eropa memperingatkan pada Selasa (23/8/2022), mengutip analisis baru yang dirilis oleh Pusat Penelitian Gabungan (JRC) Uni Eropa.
Laporan Agustus menyoroti dampak berkelanjutan dari cuaca ekstrem pada pertanian. Hampir setengah dari Uni Eropa (UE), atau 47%, tetap dalam kondisi peringatan karena kurangnya kelembaban di tanah, sementara 17% UE dalam keadaan waspada karena efek negatif cuaca terhadap tanaman. Totalnya, cuaca ekstrem ini berdampak negatif pada 64% dari UE, demikian dijelaskan dalam pernyataan itu.
Para ilmuwan memprediksi penurunan hasil panen musim panas karena kondisi ekstrem, dengan kinerja pertanian biji-bijian jagung, bunga matahari, dan kedelai mencapai yang terburuk dan turun masing-masing sebesar 16%, 15%, dan 12%. Namun, ada hikmahnya dalam panen musim dingin yang melihat hasil yang agak lebih baik, kata JRC.
“Menurut ahli JRC, kekeringan saat ini tampaknya masih yang terburuk sejak setidaknya 500 tahun. Data akhir di akhir musim akan mengkonfirmasi penilaian awal ini,” kata komisi tersebut sebagaimana dilansir RT.