“Waktunya telah tiba untuk menyelesaikan de-komunisasi di seluruh Eropa dan akhirnya membebaskan diri kita dari masa lalu totaliter Soviet,” terang Olena Kondratiuk, Wakil Ketua Parlemen Ukraina, di Telegram.
Menampilkan lima menara dan bintang berujung lima, monumen ini dibangun pada 1985 di ibu kota Latvia, Riga, sebagai peringatan bagi tentara Soviet yang tewas dalam Perang Dunia II. Latvia diduduki oleh Nazi Jerman pada 1941, meresmikan pembunuhan massal orang-orang Yahudi, Roma, dan orang-orang yang dianggap tidak pantas secara politik oleh Nazi. Pasukan Soviet menggulingkan Nazi pada 1944, dan Latvia tetap berada di bawah kekuasaan Soviet sampai memperoleh kembali kemerdekaannya pada 1991 ketika Uni Soviet bubar.
Sekitar sepertiga dari dua juta penduduk Latvia hanya berbicara atau sebagian besar berbahasa Rusia. Banyak yang tiba selama beberapa dekade pemerintahan Soviet, atau merupakan keturunan mereka.
Pada tahun-tahun itu, puluhan ribu orang Latvia meninggalkan negara itu atau dideportasi, dan Moskow mengirim orang Rusia dalam jumlah yang sama ke Latvia. Minoritas besar yang diidentifikasi Rusia telah menyebabkan keretakan di dalam negeri.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Latvia telah berupaya membatasi penyebaran bahasa Rusia di Latvia dengan, antara lain, membatasi pengajaran bahasa Rusia di sekolah-sekolah di negara itu.