Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ketika Generasi Z Mengubah Dunia Sejak Usia Muda, 'Berapi-api' dan Tidak Takut Bicara

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 29 Agustus 2022 |18:00 WIB
Ketika Generasi Z Mengubah Dunia Sejak Usia Muda, 'Berapi-api' dan Tidak Takut Bicara
Generasi z 'berapi-api' dan tidak takut bicara (Foto: Pamela Elizarraras Acitores)
A
A
A

Hal-hal tersebut setidaknya memiliki andil untuk membuat para kaum muda ini tergerak dan mengambil tindakan.

Meskipun mereka jauh dari generasi pertama yang berbicara tentang ketidakadilan dan penyakit sosial lainnya, keberadaan teknologi telah membuat aktivisme Gen Z terlihat berbeda dari gerakan di masa lalu, ini berarti pengaruh mereka mungkin juga berbeda.

Aktivisme telah lama identik dengan budaya kaum muda.

Terhitung sejak protes Mei 1968 di Prancis, demonstrasi menentang Perang Vietnam dan Gerakan Hak-hak Sipil di AS, hingga gerakan Occupy global dan Arab Spring di akhir tahun 1990-an, kaum muda memiliki catatan dalam mendorong perubahan sosial.

Gen Z memang babak terbaru dalam ensiklopedia aktivis muda selama beberapa dekade, tapi kelompok ini tampaknya dapat berkomunikasi, memobilisasi, dan menggalang dukungan dengan cara yang berbeda dari generasi sebelumnya.

Dibesarkan dengan latar belakang Resesi Hebat 2008, Gen Z telah mengalami serangkaian rintangan yang unik.

Seiring dengan kerusuhan dan perpecahan masyarakat yang belum pernah terjadi sebelumnya, jalan mereka menuju kedewasaan telah diperumit oleh adanya pandemi, yang membuka mata mereka untuk melihat dampak ketidaksetaraan global yang semakin meningkat.

Perubahan iklim berada di depan dan di tengah, mengancam masa depan planet yang mereka tempati.

Dan ketika ekonomi dunia memasuki periode ketidakstabilan yang membayangi, Gen Z semakin menanggung bebannya.

“Kesadaran akan krisis menjadi semakin kuat saat ini,” kata Jessica Taft, profesor Studi Amerika Latin dan Latino di Universitas California, Santa Cruz, yang karyanya berfokus pada kehidupan politik anak-anak dan remaja di seluruh Amerika.

“Tingkat krisis iklim, ketidaksetaraan yang mendalam, fasisme yang menjalar secara global – semuanya adalah ancaman eksistensial,” lanjutnya.

Tentu saja, ada banyak bahaya di masa lalu, akan tetapi potensi dan sifat global dari momen bersejarah ini membentuk anak muda dalam memandang dunia, serta peran aktivisme dalam kehidupan mereka, ungkapnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement