BANDUNG Bondowoso dikenal sebagai pemimpin yang suka memerintah dengan tangan besi dan kejam. Dia juga memiliki pasukan yang kuat. Oleh karena itu, Bandung Bondowoso tidak sungkan-sungkan menjatuhkan hukuman yang berat bagi siapa saja yang menantangnya dan tidak patuh aturannya.
(Baca juga: 3 Kisah Cinta Zaman Kerajaan di Nusantara Berakhir Tragis, Roro Jonggrang Salah Satunya)
Bandung Bondowoso tertarik dengan Roro Jonggrang, putri Raja Prambanan yang kecantikannya sudah tersohor. Lantas dia mendekati Roro Jonggrang dan hendak menjadikan permaisuri.
Mendengar pertanyaan tersebut, Roro Jonggrang menolak dan menyebut Bandung Bondowoso lancang. Roro Jonggrang bingung dan takut. Karena jika menolak maka Bandung Bondowoso akan marah dan membahayakan keluarga dan rakyat Prambanan.
Lalu dia mendapatkan ide agar tidak dipinang menjadi permaisuri Bandung Bondowoso. Ia meminta syarat kepada Bandung Bondowoso sebelum mempersuntingnya.
Roro Jonggrang meminta Bandung Bondowo membuatkan candi sebanyak seribu buah dengan waktu semalam. Bandung Bondowoso bingung bagaimana caranya membuat seribu candi permintaan pujaan hatinya tersebut.
Kemudian, ia bertanya kepada penasihatnya cara membuat seribu candi dalam semalam. Sang penasihat mengusulkan untuk meminta bantuan jin.
Bandung Bondowoso akhirnya menyetujui usulan tersebut dan menyuruh anak buahnya untuk menyiapkan peralatan. Setelah perlengkapan siap, Bandung Bondowoso berdiri di depan altar baru dan kedua lengannya dibentangkan lebar-lebar.
Setelah mendengar permintaan Bandung Bondowoso, para jin bergerak ke sana kemari, melaksanakan tugas masing-masing. Dalam waktu singkat, bangunan candi sudah tersusun rapi hampir mencapai seribu buah.
Roro Jonggrang yang diam-diam mengamati pembangunan candi itu dari kejauhan merasa cemas. Ia mencari akal agar usaha Bandung Bondowoso yang dibantu para jin tidak berhasil.
Roro Jonggrang lalu menyuruh para dayang kerajaan mengumpulkan jeram dan membakarnya. Sedangkan sebagian dayang lainnya disuruh menumbuk lesung.
Pasukan jin kemudian mengira bahwa fajar sudah menyingsing. Mereka lalu segera pergi sebelum tubuhnya dihanguskan oleh matahari dan berhamburan meninggalkan tempat itu.
Roro Jonggrang lalu menghitung jumlah candi itu dan ternyata jumlahnya hanya 999 buah dan menyebut Bandung Bondowo gagal memenuhi permintaannya.
Melihat hal itu, Bandung Bondowoso terkejut. Ia kemudian merasa murka dan meminta Roro Jonggrang melengkapi candinya.
Roro Jonggrang kemudian langsung berubah menjadi patung batu. Hingga saat ini, candi-candi tersebut masih ada dan terletak di wilayah Candi Prambanan, Jawa Tengah, dan disebut sebagai Candi Roro Jonggrang.
(Fahmi Firdaus )