Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Isu Harga BBM Naik Beredar, Antre Pertalite Membeludak di Garut

Fani Ferdiansyah , Jurnalis-Kamis, 01 September 2022 |06:40 WIB
Isu Harga BBM Naik Beredar, Antre Pertalite Membeludak di Garut
Antre pengendara di SPBU usai menyebarnya isu kenaikan harga BBM/ Foto: Fani
A
A
A

GARUT - Antrean kendaraan di sejumlah SPBU di Kabupaten Garut terjadi hingga Rabu (31/8/2022) malam. Baik kendaraan roda dua dan empat, sama-sama mengantre untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite.

Sementara di jalur Pertamax, tak tampak antrean kendaraan sama sekali. Di SPBU jalan Cimanuk misalnya, antrean kendaraan terjadi pada pukul 21.00 WIB.

Belum diketahui apakah antrean masyarakat ini terkait rencana kenaikan BBM jenis Pertalite atau bukan.

Pasalnya, mengekornya berbagai jenis kendaraan ini memang telah terjadi sejak beberapa pekan yang lalu. Rata-rata antrean kendaraan berupa motor dan mobil pribadi berada di jalur pengisian Pertalite. Informasi mengenai kenaikan harga BBM sendiri setidaknya telah santer di masyarakat.

Sejumlah warga bahkan menyebut BBM jenis Pertalite naik jadi Rp10 ribu per liter.

"Pertalite katanya naik jadi Rp10 ribu per liter," tutur Euis (49), salah satu warga Perumahan Grand View Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut.

Sementara itu, harga BBM jenis Pertalite di sejumlah SPBU Kabupaten Garut masih Rp7.650 per liter. Salah seorang pegawai SPBU di Garut, Tatang, mengaku belum mengetahui kapan harga BBM akan naik.

"Harga per liter sekarang masih Rp7.650," kata Tatang.

Selain itu, informasi mengenai pemberlakuan aplikasi MyPertamina di sejumlah SPBU Garut pada 1 September 2022 juga sudah didengar warga. Yayat (58) warga Kecamatan Tarogong Kaler, mengaku dirinya telah diimbau untuk mengunduh aplikasi MyPertamina.

"Saya sudah diimbau untuk mengunduh aplikasi MyPertamina untuk membeli BBM di SPBU," ujar Yayat.

Menanggapi informasi penerapan aplikasi MyPertamina di Garut, Sekretaris DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kabupaten Garut Evi Hartaz Alvian, menjelaskan pihaknya belum bisa memastikan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement