TOKYO - Topan Nanmadol membawa angin kencang dan curah hujan rekor ke Jepang barat pada Senin, (19/9/2022) sebagai salah satu badai terbesar yang melanda negara itu dalam beberapa tahun yang menewaskan sedikitnya satu orang, mengganggu transportasi dan memaksa beberapa produsen untuk menangguhkan operasi.
Perdana Menteri Fumio Kishida menunda keberangkatannya ke New York, di mana ia akan menyampaikan pidato di Majelis Umum PBB, hingga Selasa, (20/9/2022) untuk memantau dampak badai, media lokal melaporkan.
"Kita harus tetap waspada terhadap hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi dan gelombang badai," kata seorang pejabat Badan Meteorologi Jepang (JMA) dalam konferensi pers, sebagaimana dilansir Reuters.
Topan ke-14 Jepang musim ini mendarat di dekat kota Kagoshima pada Minggu, (18/9/2022) malam sebelum menerjang pulau barat Kyushu dan kemudian mengamuk ke pulau utama Honshu pada Senin pagi.
Sebuah sungai di Prefektur Miyazaki Kyushu meluap, membanjiri ladang dan jalan, rekaman dari penyiar negara NHK menunjukkan. Video lain menunjukkan sebuah rumah di tepi sungai yang setengah tergantung di atas aliran air, atap seng merobek sebuah pompa bensin, dan papan reklame yang roboh bersandar di jalan dari atas sebuah bangunan.
NHK mengatakan seorang pria ditemukan tewas di dalam mobilnya, yang ditemukan terendam hingga ke atapnya di tengah lapangan.
Seorang pria lain ditemukan tidak sadarkan diri di daerah yang dilanda tanah longsor.
Setidaknya 82 orang terluka, kata NHK.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News