LONDON - Ketika masih menjadi seorang anak yang tumbuh besar di Nigeria, ayah Timie Ogunmola acap kali menunjukkan foto-foto hitam putih yang menggambarkan perjalanannya ke London pada 1953 untuk menghadiri penobatan Ratu Elizabeth II. Kehadiran sang ayah di acara bersejarah itu tak lain karena ia merupakan salah seorang pejabat di negara yang berada di bawah pemerintahan kolonial Inggris.
Kini sebagai seorang warga Edinburgh yang berusia 60-an, Ogunmola termasuk di antara ribuan pelayat yang memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah sang Ratu yang disemayamkan di katedral kota tersebut pada minggu lalu. Ia bersemangat untuk memberi penghormatan terakhir kepada seorang Ratu yang telah menjadi pelengkap dalam hidupnya.
Baca juga: Warisan Ratu Elizabeth II kepada Raja Charles III, dari Berlian, Tanah, hingga Angsa
"Kami dari negara Persemakmuran, beliau adalah Ratu Persemakmuran bagi kami," terangnya dengan emosional, tak lama setelah keluar dari katedral, dikutip VOA.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Meninggal, Ini Tantangan Terberat yang Dihadapi Raja Charles III
"Kami tumbuh dengan melihatnya,” lanjutnya.
Ratu Elizabeth II adalah pemimpin kerajaan Inggris ke-40 di sejak Raja Norman William Sang Penakluk dinobatkan sebagai raja dalam monarki tersebut. Ratu telah memerintah Inggris selama 70 tahun, tujuh bulan dan dua hari, dan masa kepemimpinannya merupakan periode terlama dalam sejarah negara itu. Selama waktu tersebut pula, dia telah menyetujui lebih dari 4.000 Undang-Undang Parlemen.