Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tanpa Ratu Elizabeth II, Persemakmuran Hadapi Masa Depan yang Tak Pasti

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 20 September 2022 |13:14 WIB
Tanpa Ratu Elizabeth II, Persemakmuran Hadapi Masa Depan yang Tak Pasti
Ratu Elizabeth II semasa hidup (Foto: AP)
A
A
A

Persemakmuran sendiri saat ini terdiri dari 56 negara. Dalam situs informasi tentang Persemakmuran, negara-negara anggota Persemakmuran menyebut dirinya sebagai asosiasi politik negara tertua di dunia. Hal tersebut bermula ketika monarki Inggris menguasai sejumlah negara di dunia.

Sejak 1949 negara-negara yang merdeka dari wilayah Afrika, Amerika, Asia, Eropa dan Pasifik bergabung dengan Persemakmuran. Keanggotaannya saat ini berdasarkan pada kerja sama sukarela yang bebas dan setara.

Keberadaaan Persemakmuran sangat berarti bagi mendiang Ratu, yang sering melakukan banyak kunjungan ke negara-negara anggota dan menjalin hubungan persahabatan dengan para pemimpin mereka.

Dedikasi dan umur panjang Elizabeth membuat banyak warga negara Persemakmuran, seperti Ogunmola, tumbuh besar dengan melihatnya dan merasakan kehangatan yang tulus, yang memberi arti bagi organisasi tersebut. Kehadiran Ratu di acara-acara Persemakmuran juga berhasil menyedot perhatian para kepala negara dan pemerintahan, serta memberikan pengaruh diplomatik.

Kini, setelah Ratu mangkat, tongkat estafet kerajaan diserahkan kepada putranya, Raja Charles, seperti yang dia harapkan dan seperti yang disepakati oleh para pemimpin Persemakmuran pada 2018. Namun untuk melangkah dan meraih hati para anggota Persemakmuran yang Ratu lakukan tidak akan mudah bagi raja baru, yang notabene dianggap kurang popular dibanding ibunya.

Beberapa menteri dari negara di wilayah Karibia mempertanyakan mengapa Charles harus menggantikan Ratu Elizabeth sebagai kepala Persemakmuran. Mereka menggarisbawahi bahwa raja Inggris tidak secara serta merta menjadi pemimpinnya. Dan jika terjadi, mereka beranggapan bahwa hal itu berbau kolonial sebagaimana terjadi di era kekaisaran. Pada saat itu negara-negara koloni Inggris diharapkan menyatakan kesetiaannya terhadap satu raja ke raja berikutnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement