JAKARTA - Lintasan trem era kolonial Belanda sepanjang 400 meter ditemukan di lokasi proyek MRT Fase 2A Bundaran HI-Kota atau tepatnya di sepanjang Jalan Glodok-Kota, Jakarta Barat.
Arkeolog Senior Prof. Junus Satrio Atmodjo menyebut saat itu trem dibangun oleh Pemerintah Hindia-Belanda sebagai salah satu moda transportasi ke pusat ekonomi di kawasan Batavia yang saat ini Kota Tua.
“Kota Tua (dulu) menjadi pusat ekonomi (di era Pemerintahan Hindia Belanda),” kata Junus saat peninjauan sejumlah cagar budaya di Proyek MRT Fase 2A, Glodok, Jakarta Barat, Selasa (20/9/2022).
Junus mengatakan, lintasan trem yang ditemukan merupakan dobel trek sehingga total panjang trem kurang lebih mencapai 800 meter.
"Jalur trem itu dulu menghubungkan Kota Tua (dulu Batavia) hingga ke Jalan Veteran. (Sekarang Kementerian Sekretaris Negara)," ujarnya.
Selain itu, Junus menambahkan lintasan trem di zaman Pemerintah Hindia-Belanda juga menjalar hingga ke Kampung Melayu, Jakarta Timur.
BACA JUGA:Begini Penampakan Artefak Saluran Air Era Kolonial di Lokasi Proyek MRT Glodok-Kota
Pembangunan trem di zaman Pemerintah Hindia-Belanda mengalami tiga kali evolusi. Pada 1869 trem masih menggunakan tenaga kuda. Kemudian pada 1881 berevolusi dengan menggunakan tendangan uap. Pada 1885, Pemerintah Hindia-Belanda membangun trem dengan menggunakan tenaga listrik.
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta Mohamad Aprindy mengungkap ada temuan artefak zaman kolonial Batavia dan Sunda Kelapa di lokasi pembangunan MRT Fase 2 Bundaran HI-Kota. Menurutnya, hal itu menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan MRT Fase 2.
"Tantangan berikutnya adalah yang mendapingi kami badan arkeologi nasional untuk membantu kami karena banyak temuan di fase dua ini temuan temuan artefak lama ada dari zaman batavia, sunda kelapa," kata Aprindy saat jumpa pers di Kantor MRT Jakarta, Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta Pusat.
(Arief Setyadi )