Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Sri Sultan Hamengku Buwono IX Hobi Sepakbola, Jadi Kiper Andal di Belanda

Nadilla Syabriya , Jurnalis-Rabu, 21 September 2022 |16:36 WIB
Kisah Sri Sultan Hamengku Buwono IX Hobi Sepakbola, Jadi Kiper Andal di Belanda
Sri Sultan Hamengku Buwono IX (Foto; Ist)
A
A
A

JAKARTA - Ketika duduk di Sekolah Dasar ini, selain memiliki kesenangan naik sepeda, ikut kepanduan, dan berkemah, tampaknya kegemaran akan sepak bola mulai menonjol pada Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang kerap dipanggil Henkie.

Terutama pada kesempatan libur sekolah ketika ia pulang ke Keraton, kegemaran ini diwujudkan dengan mengumpulkan sanak keluarga dan anak para abdi dalem yang umurnya sebaya. Mereka dipersatukannya dalam satu perkumpulan tanpa nama.

Perkumpulan bola ini mempunyai seragam kesebelasan dan kadang-kadang ikut dalam pertandingan melawan kesebelasan lain di luar Istana. Kesenangan akan cabang olahraga ini bagi Henkie kemudian berlanjut sampai ia duduk di sekolah menengah dan terus sampai menjadi mahasiswa di Negeri Belanda, demikian seperti dikutip pada buku Takhta Untuk Rakyat.

Dengan benih kecintaan akan sepak bola ini, mungkin tidaklah kebetulan bahwa untuk seterusnya ia senang dan banyak perhatian pada olahraga pada umumnya dan sampai sekarang pun masih memegang peranan penting dalam dunia olahraga di Indonesia.

Tamat dari Neutrale Europese Lagere School bulan Juli 1925, Henkie melanjutkan sekolah ke HBS di Semarang. Di kota ini ia dipondokkan pada keluarga Voskuil, yang kepala keluarganya bekerja sebagai kepala penjara Mlaten.

Sebagaimana di Yogya sebelumnya, di sini pun Henkie diperlakukan sebagai anak biasa, hidup dalam kesederhanaan, dan taat pada disiplin, dua sifat yang kemudian mendarah daging pada pribadinya.

Sebenarnya Semarang tak begitu jauh dari Yogya, kalau mau tentu dapat saja ia pulang setiap akhir minggu, tetapi kenyataannya ia tak berbuat demikian. Ia pulang ke Yogya hanya pada waktu liburan agak panjang, paling tidak jika ada liburan selama beberapa hari.

Tak lama Henkie tinggal di kota pesisir utara pulau Jawa ini. Hawa nya terasa terlalu panas, menyebabkan badannya kurang sehat. Dan sebelum satu tahun berlalu, ayahnya telah memutuskan untuk mengirimnya ke Bandung saja. Diharapkan iklim yang lebih sejuk akan membuatnya betah dan dapat belajar lebih baik.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement