Boleh jadi Henkie sendiri waktu itu cukup senang di kota sejuk yang dijuluki "Paris van Java" ini. Teman-temannya di HBS pun terasa cocok. Akan tetapi, segera ternyata bahwa ayahanda telah membuat rencana baru untuknya. Kali ini perintah ayahanda adalah agar ia melanjutkan pelajaran di Negeri Belanda.
Pada bulan Maret 1930 berangkatlah Henkie bersama seorang kakak nya bernama BRM Tinggarto dan disertai oleh keluarga Hofland (seorang administrateur dari pabrik gula Gesikan di Yogyakarta) menuju Holland. Di sana ia masuk ke sekolah Gymnasium di Haarlem, sementara untuk tempat tinggalnya dipilih rumah keluarga Ir. W.C.G.H. Mourik Broekman, direktur sekolah tersebut. Ia menyelesaikan Gymnasium ini pada tahun 1934.
Tiba saatnya kini bagi Henkie untuk memasuki dunia kemahasiswaan. la memilih Rijksuniversiteit di kota Leiden, suatu universitas yang dianggap tertua dan terkemuka, dan jurusan yang diambilnya adalah Indologi. Menjadi mahasiswa di Negeri Belanda tampaknya benar-benar membuka cakrawala baru yang makin luas.
Di samping studinya, ia memiliki kesibukan lain di kampus. Ia menjadi anggota "Leidse Studentencorps" yang tidak sembarangan prosesnya karena untuk itu ia lebih dulu harus menjalani perpeloncoan. Henkie juga masuk perkumpulan mahasiswa "Verenigde Faculteiten", di mana ia pernah menjabat ketua organisasi. Dalam perkumpulan mahasiswa yang lain lagi, yaitu "Minerva", ia juga pernah menjabat sebagai komisaris dalam lingkungan pengurusnya.
Pada tahun-tahun selama menjadi mahasiswa di Holland itu Henkie ternyata tak absen menggumuli kecintaannya sejak kecil, yaitu sepak bola. Pada waktu itu kemampuan permainannya telah meningkat dan di sekelilingnya dianggap menonjol sehingga dalam kesebelasan mahasiswa ia cukup populer sebagai salah seorang penjaga gawang yang baik.
Tahun-tahun kesibukan studi dan penuh kegiatan kemahasiswaan silih berganti, dan Henkie berhasil lulus dengan baik dalam candidaat examen tahun 1937. Ia meraih ijazah candidaat Indologi sehingga ia boleh melanjutkan pada tingkat doktoral. Pada tahap berikutnya, Henkie mengambil vak ekonomi sebagai mata kuliah pilihan di samping beberapa vak penting lainnya.
(Khafid Mardiyansyah)