WASHINGTON - Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi baru terhadap tujuh pejabat keamanan dan kepolisian moral Iran. Mereka disebut melanggar hak-hak perempuan, aktivis masyarakat sipil dan pengunjuk rasa damai.
Sanksi baru itu menargetkan Kepala Kepolisian Moral Iran Mohammad Rostami Cheshmeh Gachi dan Direktur Kepolisian Moral Iran wilayah Tehran Haj Ahmad Mirzaei. Mirzaei dilaporkan telah dicopot sementara dari jabatannya menyusul unjuk rasa atas kematian seorang perempuan muda Iran bernama Mahsa Amini saat berada dalam tahanan pasukannya.
Amini, 22 tahun, dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada 16 September lalu setelah ditahan selama tiga malam di pusat detensi moral Tehran, di mana ia diduga disiksa karena tidak mengenakan jilbab dengan benar.
Sanksi AS juga menarget Menteri Intelijen Iran Esmail Khatib, Wakil Komandan Pasukan Basij Salar Abnoush, Wakil Komandan Pasukan Penegakan Hukum (LEF) Qasem Rezaei, Komandan Provinsi LEF Manouchehr Amanollahi dan Komandan Pasukan Darat Tentara Iran Kiyumars Heidari.
“Para pejabat ini mengawasi organisasi yang secara rutin menggunakan kekerasan untuk menekan pengunjuk rasa damai dan anggota masyarakat sipil Iran, pembangkang politik, aktivis hak-hak perempuan dan anggota komunitas Baha’I Iran,” kata Departemen Keuangan, dilansir dari VoA.Â
Di bawah sanksi itu, semua properti dan aset mereka yang ada di AS akan diblokir dan setiap transaksi keuangan dengan mereka, baik di AS maupun di luar negeri, dilarang.
“Tujuan akhir dari sanksi itu bukan untuk menghukum, tapi untuk membawa perubahan positif dalam perilaku [mereka],” tambah pernyataan Kementerian Keuangan AS.
Puluhan pejabat, entitas dan individu Iran lainnya sudah dikenai sanksi AS untuk berbagai alasan, dari dugaan dukungan bagi terorisme, senjata nuklir hingga pelanggaran HAM.
Follow Berita Okezone di Google News