INDONESIA pernah menerapkan sistem pemerintahan yang menghadirkan jabatan perdana menteri. Perdana menteri ini mengepalai sebuah kabinet, yang bertanggung jawab kepada presiden dan wakil presiden.
(Baca juga: Heldy Djafar, Cinta Terakhir Bung Karno saat Senjakala Kekuasaan)
Sistem yang mulai dijalankan pada 1945 hingga 1959 ini telah mencatatkan 11 perdana menteri yang pernah menjabat. Berikut tokoh-tokoh yang pernah menjabat sebagai perdana menteri Indonesia dilansir beragam sumber, Sabtu (24/9/2022).
1. Sutan Sjahrir (14 November 1945 – 3 Juli 1947)
Pria kelahiran Sumatera Barat, 5 Maret 1909 ini adalah seorang politikus yang memiliki jejak karier cukup panjang. Sutan Sjahrir pernah menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada periode 14 November 1945 – 27 Juni 1947. Di waktu yang bersamaan, ia juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.
Sutan Sjahrir menjabat sebagai perdana menteri pertama pada era perjuangan kemerdekaan. Ketika Sutan Sjahrir menjabat, tidak ada wakil perdana menteri yang mendampinginya. Ia menempati posisi perdana menteri selama 3 periode, dari Kabinet Sjahrir I hingga Kabinet Sjahrir III. Jabatan pertamanya yakni pada tanggal 14 November 1945 hingga 12 Maret 1946. Kedua, 12 Maret 1946 hingga 2 Oktober 1946. Kemudian periode terakhir dari tanggal 2 Oktober 1946 hingga 3 Juli 1947. Setelah selesai masa jabatannya, Sutan Sjahrir diangkat sebagai penasihat Presiden sekaligus Duta Besar Keliling.
2. Amir Sjarifuddin (3 Juli 1947 – 29 Januari 1948)
Amir Sjarifuddin adalah perdana menteri pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II. Dalam dua periode menjabat, ia memiliki wakil yakni Adenan Kapau Gani dan Raden Sjamsoedin. Pria kelahiran 27 April 1907 ini menjabat perdana menteri periode pertama pada 3 Juli 1947 hingga 11 November 1947. Kemudian, periode kedua pada 11 November 1947 hingga 29 Januari 1948.
Jabatannya pada periode Kabinet Amir Sjarifuddin I berakhir akibat Perjanjian Linggarjati. Pada saat itu Belanda melanggar Perjanjian Linggarjati dengan menduduki dan menyerang kota-kota di Indonesia. Amir tidak menyerah begitu saja. Ia kemudian membentuk kembali kabinet barunya yang dinamai Kabinet Amir Sjarifuddin II.
3. Mohammad Natsir (6 September 1950 – 26 April 1951)
Mohammad Natsir adalah perdana menteri yang menjabat pada era Demokrasi Parlementer. Ia memimpin Kabinet Natsir sejak 6 September 1950 hingga 27 April 1951. Selama menjabat, Natsir dibantu wakil perdana menteri yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Natsir bergabung dalam partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia.
Awal karier politiknya dimulai ketika Natsir mengajukan mosi integral dalam sidang pleno parlemen. Mosi yang diajukan pada 5 April 1950 tersebut berhasil memulihkan keutuhan bangsa Indonesia dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berkat prestasinya itu, Natsir akhirnya diangkat menjadi perdana menteri oleh Presiden Soekarno.