JAKARTA - Air terjun Victoria yang mengalir di perbatasan Zimbabwe dan Zambia merupakan salah satu keajaiban alam di dunia. Namun, pada 2019 air terjun terbesar di Afrika itu berhenti mengalir.
Dilansir dari BBC, Selasa (11/10/2022), luas air terjun itu mencakup 1,7 km pada titik terlebar dan dengan ketinggian lebih dari 100 meter, penduduk setempat menjuluki air terjun terbesar di Afrika ini sebagai "asap yang menggelegar".
BACA JUGA:Polri Bilang Gas Air Mata Tak Mematikan, Aremania Sebut Itu Awal Mula Petaka!
Keajaiban alam yang luar biasa ini terbentuk saat sungai Zambezi terjun ke jurang yang disebut Ngarai Pertama. Jurang terbentuk oleh aliran air di sepanjang batuan volkanik dalam zona rekahan alami yang membentuk lanskap di wilayah Afrika bagian selatan ini.
Namun, pada 2019, keheningan menyelimuti air terjun Victoria. Dalam kekeringan yang digambarkan sebagai yang terburuk abad ini, aliran sungai Zambezi berkurang tiga kali lipat dan air terjun Victoria mengering.
BACA JUGA:Waspada Banjir, Bendung Katulampa Merangkak Naik ke Siaga 3
Sebagai salah satu atraksi untuk turis terbesar di kawasan itu, air terjun Victoria adalah sumber pendapatan yang penting bagi Zimbabwe dan Zambia.
Seiring dengan mengeringnya air terjun itu, para pebisnis lokal menyadari anjloknya kedatangan turis ke destinasi wisata itu.
Selain memukul ekonomi negara-negara itu, mengeringnya sungai dari air terjun berdampak pada pasokan listrik yang bergantung pada pembangkit listrik tenaga air.
Berbagai lembaga melaporkan peningkatan kebutuhan akan bantuan pangan, karena gagal panen pada musim kemarau secara lebih luas di seluruh wilayah.
Perubahan yang mencolok
Satu peristiwa cuaca ekstrem tidak dapat, secara terpisah, dipandang sebagai konsekuensi perubahan iklim.
Namun kawasan ini mencatat serangkaian kekeringan ekstrem yang mencerminkan apa yang diprediksi oleh para pengamat iklim akan terjadi sebagai akibat dari peningkatan gas rumah kaca di atmosfer dunia sebagai akibat aktivitas manusia.