Setelah resmi keluar dari PBB, perekonomian Indonesia mengalami penurunan. Sebagai negara yang baru merdeka dan berdaulat, tentunya Indonesia masih membutuhkan dukungan banyak negara. Namun, langkah keluarnya Indonesia dari PBB ini membuat dukungan kepada Indonesia menipis. Pada tahun 1966, inflasi di Indonesia mencapai 635,35. Seiring berjalannya waktu, inflasi di Indonesia terus mengalami penurunan. Indonesia kembali bergabung menjadi anggota PBB pada 28 September 1966.
Kembalinya Indonesia sebagai negara anggota PBB disambut hangat oleh para petingginya. Dengan ini, maka Indonesia kembali aktif mengikuti berbagai kegiatan di PBB, termasuk Sidang Majelis Umum PBB ke-21. Indonesia yang saat itu sudah dipimpin Presiden Soeharto fokus pada pembangunan ekonomi yang cukup terpuruk selama masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Di sisi lain, Indonesia juga bersedia memperbaiki hubungannya dengan sejumlah negara, terutama Malaysia. Selain itu, ada pula India, Filipina, Australia, dan Thailand yang hubungan diplomatiknya sedikit berjarak dengan Indonesia di era Soekarno.
(Rahman Asmardika)