MALANG – Seorang Kepala Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, memiliki inovasi dalam pelayanan administrasi kependudukan (adminduk). Kepala desa bernama Rendyta Witrayani Setyawan "jemput bola" ke masyarakat untuk pelayanan adminduk. Ia memiliki tagline Pelayanan Cepat Tanpa Meninggalkan Kerjoan (Pecel Tempe Mendoan) dalam pelayanan adminduk.
Awalnya, pelayanan jemput bola Pecel Tempe Mendoan ini hanya berlaku setiap Jumat. Namun, lantaran antusiasme warga, layanan ini dilakukan setiap hari kerja di Desa Senggreng.
Rendyta tak canggung turun ke masyarakat dengan mengendarai sepeda motor mendatangi warga yang membutuhkan layanan adminduk. Kades cantik berusia 27 tahun ini mendatangi rumah warga, yang sebelumnya mengajukan permohonan kepengurusan adminduk.

Panas terik dan hujan tak membuat Rendyta patah arang. Saat berada di rumah pemohon pun Rendyta dengan sabar mengecek satu per satu berkas yang diajukan, untuk persyaratan kepengerusan adminduk. Jika memang ada yang kurang, Rendyta langsung mengingatkan dan meminta untuk melampirkan berkas yang dibutuhkan.
Rendyta menuturkan, layanan Pecel Tempe Mendoan ini diusung setelah ia melakukan observasi ke masyarakat terkait minimnya kepengurusan administrasi kependudukan. Saat itu, ia yang baru dilantik menjadi kepala desa pada April 2022 langsung mendengarkan keluhan warganya. Hasilnya memang banyak warga yang mengeluhkan lamanya proses kepengurusan adminduk bahkan sampai harus meninggalkan pekerjaan selama proses kepengurusan adminduk tersebut.
Bahkan, warga mengeluhkan harus mengeluarkan biaya transportasi lebih banyak karena beberapa kepengurusan adminduk juga harus mendatangi Kepanjen, dengan estimasi belum tentu sehari berkas itu jadi atau harus kembali pada hari lainnya.
“Dari observasi itu saya renbukan sama pemerintah desa punya program inovasi, maka terciptalah program mendatangi masyarakat untuk mengurus kependudukan. Artinya kita bentuk dengan nama Pecel Mendoan, yang artinya pelayanan cepat tanpa meninggalkan pekerjaan,” ujar Rendyta, pada Selasa (25/10/2022).
Awalnya, Rendyta menyebut, program ini hanya dilaksanakan setiap Jumat. Namun, seiring waktu warga setiap hari bisa mengajukan layanan adminduk dengan di antar ke rumah masing-masing. Sedangkan pelayanan adminduk di kantor desa juga tetap dilayani setiap hari kerja.
“Kita yang mengatarkan berkasnya, warga cukup di rumah saja WA (WhatsApp) atau bilang ke Pak RT, kita akan datang ke rumah warga untuk ngurus adminduk. Yang di kantor tetap kita layani saat jam kerja, Senin sampai Jumat,” tuturnya.
Ia menjelaskan, seluruh kepengurusan adminduk bisa dilayani melalui program Pecel Mendoan ini. Bahkan beberapa program seperti pelayanan surat pindah cukup dilayani sehari sudah jadi.
“Yang kita layani seperti pencatatan sipil, KK, KTP, pindah tempat, akta kelahiran, akta kematian, KIA itu bisa kami layani, ada beberapa berkas yang satu hari jadi juga, ada surat pindah, beberapa yang lainnya sesuai dari Capil kita menunggu. Saya rasa sekarang lebih cepat jadinya berkas,” tuturnya.
Berkat inovasinya ini, Desa Senggreng menjadi project percontohan pelayanan administrasi di Kabupaten Malang. Ketua Ombudsman Republik Mokhammad Najih hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawasan pun turut memberikan apreasi.
“Alhamdulillah program ini diapresiasi Bu Gubernur, saya juga mendapat apresiasi dari Pak Bupati diberi hadiah sepeda motor, kemarin dikunjungi Ombudsman RI, dilihat bagaimana kami SOP (Standar Operasional Prosedur) kami, kinerja kami, alhamdulillah semua mengapresiasi program kami,” bebernya.
Sementara itu Sukawan, warga Desa Senggreng mengaku begitu terbantu dengan layanan administrasi kependudukan yang mendatangi rumah warga. Sebelum adanya layanan ini ia harus meluangkan waktu dengan meninggalkan pekerjaan beberapa hari, hanya untuk mengurus adminduk.
“Sekarang Alhamdulillah adanya ini, warga yang sibuk kerja bisa tetap ngurus (adminduk). Alhamdulillah ini masyarakat dibuat senang, tanpa biaya, dan didatangi, selama ini belum ada sperti ini,” ujar Sukawan.
Menurutnya, layanan pengantaran kepengurusan adminduk ke rumah-rumah warga juga membantu apalagi bagi manula seperti dirinya, yang bisa mendapat akses layanan tanpa harus membuang banyak tenaga.
“Cepat tanpa biaya, tanpa bergerak ke kantor desa sudah sampai diantar. (sebelum layanan ini) Kita ngurus ke RT RW, ke desa, ke kecamatan, kadang – kadang ya ngurus langsung masuk kependudukan di kabupaten, sekarang tanpa itu bisa cuma WA atau telpon bisa, langsung didatangi,” tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)