JAKARTA – Popularitas digital calon presiden (capres) Partai Nasdem Anies Baswedan tertinggi di antara 10 kandidat capres lainnya pada periode Juli-September 2022. Kemudian, disusul Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal ini menjadi temuan Cakradata mengenai Digital Monitoring Report Top 10 Kandidat Calon Presiden Potensial 2024. BACA JUGA:Usai Bertemu Surya Paloh, AHY Siap Jadi Cawapres Anies
Peningkatan popularitas digital ini disebabkan Anies yang baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Pada periode September 2022 meningkatnya performa Anies Baswedan di media sosial terkait prestasi sebagai Gubernur DKI Jakarta jelang di purnatugaskan (hampir menyentuh 500.000 percakapan),” tulis Head of Cakradata Muhammad Nurdiyansyah dalam laporam digital monitoring yang diterima MNC Portal, Jumat (28/10/2022).
Sementara peningkatan popularitas digital AH, disebabkan AHY yang membandingkan kinerja Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Pada periode September 2022 meningkatnya performa AHY di media sosial terkait dengan pernyataan beliau dengan mebandingkan kinerja pemerintahan SBY dan Jokowi. (hampir 400 ribu percakapan),” tulisnya lagi.
Kemudian, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengalami peningkatan popularitas digital lantaran salah satu simpatisan Ganjar, Eko Kuntadhi mengaku mengenal dekat kader PDI Perjuangan (PDIP) itu.
“Pada periode September 2022 meningkatnya performa Ganjar Pranowo di media sosial terkait simpatisan Ganjar, Eko Kuntadhi yang mengaku mengenal dekat Ganjar (hampir menyentuh 300.000 percakapan),” tulisnya.
Cakradata mampu menganalisis percakapan komunitas digital di berbagai saluran komunikasi media online dan media sosial secara komprehensif berdasarkan kata kunci (keywords) yang terkait dengan kandidat, partai politik, dan topik sosial politik lainnya. Analisis data dapat disajikan secara real time maupun berdasarkan periode waktu yang diinginkan.
Adapun metodologinya, monitoring dilakukan terhadap percakapan didapatkan dari Public Post pada kanal Twitter, Instagram, Youtube Facebook, News, dan Blog di Indonesia. Yakni, dengan menganalisis sentimen dilakukan secara otomatis (serta Admin Cleansing) dengan tingkat akurasi hingga 92%. Sementara penarikan data pada 1-30 September 2022.
(Arief Setyadi )