TRENGGALEK - Bencana banjir bandang yang menerjang sebagian wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menjadi perhatian Menteri Sosial Tri Rismaharini. Tiba di lokasi bajir di Desa Tawing, di Kecamatan Munjungan, Mensos langsung mengecek titik-titik bencana, Minggu 6 November 2022.
Mensos turut mengecek kesiapan bantuan Kementerian Sosial untuk mengatasi dampak banjir di kawasan itu bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin. Mensos juga tampak mengecek kesibukan di dapur umum di Desa Tawing, serta beberapa rumah warga yang terdampak banjir.
Berdasarkan observasi di lapangan dan mendengarkan penjelasan Bupati Nur Arifin dan jajarannya, Mensos mendapat gambaran tentang beberapa lokasi yang terancam rawan terisolasi akibat bencana. Untuk itu, Mensos langsung mengarahkan agar dibangun lumbung sosial di 4 titik di Kecamatan Munjungan.
“Ada beberapa lokasi rawanan terisolir. Nah ini kan cuaca ekstrem masih terus terjadi. Puncak musim penghujan masih lama. Dikhawatirkan dampak pada banjir susulan akan menghambat akses jalan menuju Kecamatan Munjungan,”ujar Mensos dikutip dalam rilis resmi Kemensos, Senin (7/11/2022).
Lebih lanjut, Mensos Risma menjelaskan, bantuan Kemensos sudah tersalurkan sebesar Rp628 juta. Namun akan ditambah lagi untuk logistik dan peralatan dapurnya.
"Kami akan pasok kebutuhan dapurnya, dan dorong agar mereka bisa mandiri dengan bantuan logistik yang Kemensos berikan, sehingga mereka (daerah-daerah yang rawan tersebut) bisa mandiri. Oleh karena itu Kemensos membangun lumbung sosial di 4 titik sekaligus,” katanya.
Lokasi lumbung sosial ada 2 di Desa Tawing, satu di Desa Bendoroto dan satu di Desa Bangun Kecamatan Munjungan. Lumbung sosial merupakan bentuk langkah-langkah prefentif agar warga terjaga akesnya terhadap sumber logistik.
Dari pengamatan, Mensos juga melihat arus air telah mengerosi jalan yang berada di sisi sungai. Hal ini dikawatirkan jalan akan tergerus dan berdampak ke perumahan warga. Ia meminta masyarakat bergerak cepat.
Untuk membantu warga, Kemensos akan mengirimkan bantuan alat berat. “Persiapannya harus cepat. Sehingga kebutuhan alat berat menjadi prioritas,” tuturnya.
Kemudian kepada masyarakat, Mensos Risma berharap pengelolaan penanganan resiko bencana tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Ia meminta semua pihak gotong royong, melibatkan masyarakat.
“Saya sangat percaya, kekuatan masyarakat itu karena doa. Dengan doa pasti Allah akan membantu mempermudah ini semua," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News