JAKARTA - Asisten Deputi Bidang Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Nelwan Harahap menyampaikan, memasuki akhir tahun, Indonesia akan berada pada level tertinggi musim hujan, yakni 80% lebih tinggi dari pada musim hujan normal. Untuk itu, Ia mengimbau perlu adanya upaya meningkatkan kesiapsiagaan.
"Agar segera melakukan gladi kesiapsiagaan menghadapi bencana dengan keterlibatan kolaborasi pentaheliks," papar Nelwan kepada pesertaTable Top Exercise (TTX) atau Gladi Ruang menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dilaksanakan di Buperta Cibubur, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/11/2022).
BACA JUGA:BMKG Ingatkan Masyarakat Waspadai Potensi Hujan Lebat Hari Ini, Berikut Lokasinya
Dengan adanya kesiapsiagaan dari semua unsur, masyarakat akan merasa tenang dan terlindungi dengan adanya upaya perlindungan maksimal.
"Kita juga harus memahami dan mengenali sebesar apa ancaman dan upaya menghadapinya," lanjutnya.
BACA JUGA: Gelar Apel Kesiapsiagaan, BNPB : Ada 3.207 Bencana Hidrometeorologi di Indonesia pada 2022
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo mengatakan, TTX sebagai upaya mengetahui skenario apa yang akan dilakukan dalam simulasi maupun saat terjadinya bencana.
TTX ini menjadi penting untuk mengetahui sejauh mana kapasitas dan kemampuan para pemangku kebijakan dalam penanganan bencana.
"Sebagai pelaku kebencanaan harus memastikan kemampuan dasar personal dan uji kompetensi pemahaman, mempraktekan dan mengambil keputusan penanganan saat simulasi," imbuhnya.
Pembagian tugas atau klaster kali ini disesuaikan dengan kondisi di lapangan saat bencana, tidak lagi berdasarkan lembaga dan institusi masing-masing, namun sudah disatukan sesuai klaster kebencanaan.
"Ada klaster yang diikuti semua lembaga, tujuannya jika ada hilang satu klaster akan terlihat tidak berjalan dengan baik," pungkas Pangarso.
Sementara itu, Direktur Managemen Penanggulanan Bencana dan Kebakaran Kementerian Dalam Negeri, Edy Suharmanto mengatakan, adanya potensi cuaca ekstrem dengan mengeluarkan Surat Mendagri kepada seluruh pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah peningkatan kesiapsiagaan.
"Menindaklanjuti dengan mengeluarkan Surat yang langsung ditandatangani Mendagri kepada seluruh gubernur, bupati dan walikota, terkait antisipasi adanya bencana untuk melakukan antara lain pemetaan rawan bencana, melakukan simulasi tanggap bencana dan membentuk posko kesiapan penanganan bencana," ujar Edy.
(Awaludin)