Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kapolsek Kemayoran Akan Cek Dugaan Permintaan Uang Oleh Jajarannya Kepada Korban Penyerangan OTK

Irfan Maulana , Jurnalis-Kamis, 10 November 2022 |06:28 WIB
Kapolsek Kemayoran Akan Cek Dugaan Permintaan Uang Oleh Jajarannya Kepada Korban Penyerangan OTK
Ilustrasi/ Doc: Okezone
A
A
A

Dia mengatakan dalam setiap laporan tindak kekerasan memang harus disertai visum. Namun, visum tidak dilakukan di kantor polisi.

"Kalau di sini (Polsek Kemayoran) enggak ada. Kita enggak ada minta minta itu, saya sudah tegaskan kok. Tapi kalo untuk dokter ya saya ga tau berapa biayanya," tutur Adriansyah.

 BACA JUGA:Mengaku Dimintai Polisi Rp3 Juta untuk Visum, Pelajar Korban Penyerangan OTK di Kemayoran Tak Jadi Lapor

"Untuk pembuktiannya (visum), ke pengadilannya memang harus ada visumnya, bahwasanya itu ada korban luka. Yang mengetahui itu luka ya sama ahli, ahlinya siapa, Ya dokter," tambahnya.

Diketahui, I dan temannya berinisial H diserang oleh segerombolan OTK bersenjata tajam di lokasi tersebut pada Senin, (7/11/2022) saat hendak pulang sekolah.

Akibatnya, I mengalami luka sobekan di bagian kiri lantaran terkena sabetan Sajam. Sedangkan H selamat.

Adriansyah mengaku pihaknya belum mendapat laporan tersebut.

"Kita lagi ngecek tapi belum ada yang komunikasi nih, belum ada laporan lagi kita selidiki laporannya, belum ada. Sampe sekarang belum juga. Kita lagi cek juga dimana kejadiannya," katanya.

Sebelumnya, diberitakan dugaan permintaan uang tersebut disampaikan oleh kakak korban berinisial NDA.

"Dan bapak Polsek bilang ini visum tidak dibiayai oleh negara jadi kami keluarga harus menyiapkan dana Rp 2 sampai 3 juta," pungkasnya.

(Nanda Aria)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement