Doktor Ahli Tafsir Alquran ini melanjutkan, memang jarang pemimpin dunia Arab memakai Bahasa Arab di PBB, hal ini karena pemimpin Arab kurang konsen terhadap Bahasa Arab. Padahal oleh PBB, Bahasa ini diakui sebagai bahasa keenam.
"Maka dari itu, kita harus terus mempraktikkan dan mentradisikan dan memproduksi karya akademik dengan Bahasa Arab," terang Cucu Pahlawan Nasional TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid ini.
Lebih lanjut, dalam konteks Indonesia banyak kosakata yang merupakan serapan Bahasa Arab. Masyarakat Indonesia biasa menggunakan kata maaf, ridha, ikhlas yang asalnya dari Bahasa Arab. Ada pula majelis, dewan, dan mahkamah.
"Ada pula kata membangun kohesifitas. Seperti kata keadilan merupakan bahasa Arab, bahasa ini sudah berperan," tambahnya.
TGB mengatakan, saat ini perkembangan Bahasa Arab kian baik. Jurusan bahasa Arab semakin banyak, umat Islam ingin mendalami agamanya.