KUALA LUMPUR - Datuk Seri Anwar Ibrahim menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengambil gajinya sebagai perdana menteri Malaysia. Sikap itu diambil Anwar sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat yang berjuang dengan meningkatnya biaya hidup.
Dia mengatakan, langkah pertama untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat “agar tidak melihat menteri dan pemimpin terlepas dari parpol dan agama yang memikirkan gaji, kontrak dan saham.
“Jadi saya memilih untuk tidak mengambil gaji perdana menteri saya,” katanya pada konferensi pers pertamanya setelah dilantik sebagai Perdana Menteri Ke-10 Malaysia, sebagaimana dilansir Sinar Daily.
Selama masa kampanye, Anwar telah berjanji untuk tidak menerima gaji jika terpilih sebagai perdana menteri.
"Saya tidak akan mengambil gaji sebagai perdana menteri karena saya malu mengambil gaji RM80.000 (sekira Rp280 juta) ketika orang asli desa yang saya kunjungi sulit mendapatkan RM400 (sekira Rp1,4 juta) sebulan, begitu juga orang yang menerima RM1.500 (sekira Rp5,2 juta, gaji minimum di Malaysia)," ujarnya dalam pidato di Taman Orkid, Sungai Siput, Perak, pada 14 November lalu.
Selain juga menyatakan tak akan menerima gaji, Anwar juga mengajukan usulan untuk memangkas gaji menteri dan merampingkan ukuran kabinet Malaysia. Usulan Anwar itu saat ini sedang dirundingkan.
(Rahman Asmardika)