4. Memiliki banyak wajah. Berada di bawah perlindungan non resmi agar menyembunyikan fakta mereka bekerja kepada intelijen. Berpura-pura sebagai jurnalis, mahasiswa, dosen, dll. Biasanya berperan menggunakan nama dan kebangsaan palsu agar penyamarannya tidak terbongkar.
1. Spionase Amerika Serikat pada Jerman.
Amerika Serikat melakukan peretasan telepon. Selain itu, Amerika Serikat telah meretas surat elektronik (email) melalui mata-matanya yang bernama Rouseff.
Ia menyatakan ketidakpuasannya atas penundaan kunjungan kenegaraan oleh Amerika Serikat. Spionase yang dilakukan menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayaan terhadap Amerika Serikat di Jerman.
Jerman kemudian segera mempertimbangkan kembali perjanjian perdagangan bebas antara UE dan AS.
2. Spionase Korea Utara pada Korea Selatan.
Melalui serangan spionase dunia maya, Korea Utara menghapus data dan informasi dari perangkat penyimpanan komputer untuk mencuri rahasia militer Korea Selatan.
Melansir dari berbagai sumber, Korea Utara menggunakan malware dalam spionase, menurut peneliti AS. Di antara malware tersebut terdapat beberapa kata kunci yang dicari Korea Utara, termasuk "pasukan AS yang ditempatkan di Korea Selatan", "latihan perang", dan "rahasia".
(Susi Susanti)