SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengingatkan peran penting penyuluh kehutanan dalam upaya menghadapi perubahan iklim global melalui edukasi dan literasi kepada masyarakat.
Bahkan, dalam upaya pengelolaan hutan dan upaya penanggulangan kemiskinan di Jatim, para penyuluh kehutanan juga memiliki peran penting. Dimana para penyuluh ini ditugaskan dan tersebar di pelosok-pelosok desa, sampai keluar masuk lingkungan masyarakat di sekitar hutan.
“Penyuluh kehutanan harus mampu menjadi agen dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di Jatim. Apalagi sebagian besar penduduk miskin di Jatim berada di pedesaan dan bekerja sebagai petani. Di antaranya petani hutan yang menjadi pelaku utama dan sasaran kegiatan penyuluhan kehutanan,” katanya saat menghadiri Rapat Kerja Daerah Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (Ipkindo) Jatim di Surabaya, Selasa (27/12/2022) malam.
Karena itu, ia meminta penyuluh kehutanan yang ada di lapangan agar mampu mengawal program penanggulangan pengentasan kemiskinan.
BACA JUGA:Kemiskinan di Indonesia sebagai Masalah Sosial dari Sudut Pandang Peraturan Presiden
“Hal ini bisa dilakukan melalui pendampingan kepada koperasi masyarakat desa hutan serta usaha mikro dan kecil yang dimiliki Kelompok Petani Hutan, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) maupun Kelompok Perhutanan Sosial (KPS)," ujarnya.
Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim melalui Dinas Kehutanan terus meningkatkan kinerja penyuluhan kehutanan di Jatim. Hal ini dalam rangka pendampingan pemberdayaan ekonomi masyarakat Kelompok Tani Hutan (KTH) dan LMDH sebagai pelaku utama.
Follow Berita Okezone di Google News