Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Memento Park, Taman yang Berisikan 'Kuburan' Patung-Patung Komunis di Budapest

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Kamis, 29 Desember 2022 |19:56 WIB
 Memento Park, Taman yang Berisikan 'Kuburan' Patung-Patung Komunis di Budapest
Memento Park (foto: dok wikipedia)
A
A
A

MEMENTO PARK, sebuah taman yang berisikan 'kuburan' bagi patung-patung komunis yang diruntuhkan selama transisi Hongaria menuju Negara demokrasi.

Di dalam museum terbuka yang unik ini, monumen raksasa tentara Tentara Merah berdiri di samping patung Lenin, sementara relief heroik para pekerja Hungaria mengambil tempat di dekat patung mantan pemimpin-pemimpin komunis.

Di masa ketika patung-patung di banyak negara digulingkan karena tujuan dan maknanya, situs di Budapest ini menawarkan model potensial untuk membahas monumen bersejarah, dan tak sekadar menggulingkannya.

Pada 1989, Republik Rakyat Hungaria dibubarkan secara damai demi menuju demokrasi dan, setelah 50 tahun pemerintahan komunis, patung-patung yang memperingati para pemimpin dan ideologi komunis mulai dijatuhkan.

 BACA JUGA:Salah Ramal Cuaca, Kepala Badan Prakiraan Cuaca Hungaria Dipecat

Di Budapest, perdebatan sengit mengemuka tentang apakah patung-patung yang digulingkan itu harus dihancurkan dan dilupakan, atau dilestarikan sebagai peringatan akan bahaya kediktatoran.

Pemerintah baru Hungaria memutuskan untuk memindahkan patung-patung itu ke arena olahraga tua di pinggiran Budapest, di mana mereka menugaskan arsitek Ákos Eleőd untuk membuat museum terbuka, yang dibuka pada 1993.

"Taman ini tentang kediktatoran," kata Eleőd seperti dikutip di situs Memento Park.

"Dan pada saat yang sama, saat kita dapat menjelaskannya, membicarakannya, dan membangunnya, taman ini adalah tentang demokrasi."

Judit Holp, pemandu wisata di Memento Park selama lebih dari satu dekade, dengan cepat menghilangkan rasa idealisasi komunis ketika dia memulai tur.

“Kita berdiri di Witness Square," kata Holp, setelah rombongan tur kami berkumpul di bawah bayangan patung Lenin.

 BACA JUGA:9 Oleh-Oleh Khas Hungaria Paling Populer, Telur Paskah hingga Porselen Cantik

"Alun-alun di luar Taman Memento ini mewakili setiap orang yang pernah hidup di bawah kediktatoran, baik dari politik sayap kiri atau politik sayap kanan. Mereka berbagi keheningan di Witness Square ini, karena kiri dan kanan selalu bertemu di ekstrem yang sama," kata Holp.

Holp menjelaskan, bagaimana Stalin’s Boots yang diletakkan di atas platform beton raksasa di ujung jauh Witness Square berfungsi sebagai peringatan.

Patung aslinya diruntuhkan selama revolusi anti-komunis pada 1956, lalu dengan cepat dihancurkan ketika Uni Soviet mengirim tank ke Hungaria, membunuh atau memenjarakan ribuan orang, dan mengirim ratusan ribu orang ke pengasingan.

Di dalam taman, sebuah jalan setapak panjang di tengah-tengah mengarah ke ujung jauh taman. Sebuah bintang merah besar ditempatkan di tengah jalan itu, lalu jalanan pecah menjadi tiga jalur kecil yang dihiasi dengan patung-patung yang mengarah keluar.

Holp menggambarkan jalur yang lebih kecil ini sebagai "parade tanpa akhir" karena arsitek merancangnya sebagai "putaran tak berujung” yang selalu mengembalikan ke jalur pusat yang sama. Satu-satunya jalan untuk dilalui, seperti halnya komunisme, adalah menyesuaikan diri dan mengikuti jalan yang sama seperti orang lain.

Ke-41 patung di Memento Park dimaksudkan untuk memikirkan ulang masa lalu kediktatoran Hungaria.

Holp mendemonstrasikan ini ketika dia menghentikan kelompok di Monumen Persahabatan Hongaria-Soviet, yang dibuat pada 1956, tepat sebelum Revolusi Hongaria.

Tugu peringatan itu menggambarkan seorang pekerja Hungaria berjabat tangan dengan seorang tentara Soviet, tampaknya sebagai tanda persahabatan.

Tapi tak seperti yang terlihat, pekerja Hongaria itu mengulurkan dua tangan sebagai simbol persahabatan, sementara tentara Soviet hanya mengulurkan satu tangan, dan satu tangan lainnya terkepal di sisinya.

"Sekarang, pada tahun 2022. Kita memiliki lebih banyak waktu untuk memahami makna patung-patung itu, dan apa yang sebenarnya ingin dikatakan oleh para seniman tentang hubungan yang tidak seimbang antara Soviet dan Hungaria," sambung Holp.

Bagian terakhir taman, di mana patung-patung kolosal yang dirancang dengan gaya komunis Realisme Sosial mendominasi melalui ukuran dan perawakan yang tinggi, mengarah ke dinding bata merah tinggi yang melambangkan jalan buntu kediktatoran.

"Ini adalah penawar untuk semua pikiran buruk yang tumbuh bersama orang Hungaria," kata Holp.

"Bukan hanya orang-orang Hungaria, tetapi orang-orang Ceko, bekas Yugoslavia, dan Jerman Timur juga datang ke sini," tuturnya.

Memento Park dimaksudkan sebagai museum apolitis di mana masa lalu dapat dilihat dan didiskusikan secara terbuka, namun mau tidak mau, selalu ada kritik.

Sementara itu, Agnes Molnar, seorang pemandu wisata Hungaria yang memimpin tur komunis di Budapest. Tugasnya adalah menunjukkan kepada para pelancong seperti apa kehidupan di balik Tirai Besi.

"Memento Park dulu sangat kontroversial," kata Molnar, yang dibesarkan di Hungaria di bawah kediktatoran komunis.

"Banyak orang berkata, 'Mengapa kita membutuhkan taman ini?'."

Dia menjelaskan, banyak orang Hungaria lebih suka melupakan era komunis, khususnya pada pembalasan setelah Revolusi Hungaria.

Namun sekarang, waktu telah membuat orang lebih mudah untuk melupakannya. Molnar mengatakan, banyak orang Hungaria yang acuh tak acuh terhadap masa lalu mereka.

"Orang Hungaria tidak lagi sering mengunjungi Memento Park," katanya blak-blakan, sebelum menyarankan agar taman itu lebih menjadi daya tarik wisata daripada daya tarik lokal.

Tapi tetap saja, Molnar meyakini bahwa situs tersebut menawarkan kisah peringatan.

"Jika politisi ingin membangun patung raksasa diri mereka sendiri, mereka harus berpikir dua kali," katanya. "Jika ada yang ingin membuat patung besar seperti Stalin, kita harus takut. Memento Park adalah peringatan dari sejarah."

Museum Nasional Hungaria Budapest juga memiliki pameran permanen karya seni dari periode komunisme, termasuk sisa-sisa patung Stalin yang dirobohkan selama Revolusi Hungaria.

Sementara itu, Wakil Direktur Jenderal Gábor Tomka mengatakan, bahwa karya seni komunis ini hanya dipajang di museum dalam "konteks sejarah yang sesuai".

"Saya pribadi merasa baik untuk melestarikan beberapa karya seni," kata Tomka tentang Memento Park.

"Tentu saja, mereka harus direnggut dari konteks propagandis aslinya. Namun mereka adalah saksi dari masa lalu,” tambahnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement